Konten Media Partner

BEM Kalsel Pertanyakan Kinerja Bawaslu dan KPU Kalsel

2 April 2019 12:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mahasiswa yang tergabung dalam BEM Kalimantan Selatan mendemo kantor Bawaslu Kalsel, Selasa (2/4/2019). Foto: Zahidi/banjarhits.id
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa yang tergabung dalam BEM Kalimantan Selatan mendemo kantor Bawaslu Kalsel, Selasa (2/4/2019). Foto: Zahidi/banjarhits.id
ADVERTISEMENT
Puluhan mahasiswa menggeruduk kantor Bawaslu Provinsi Kalimantan Selatan pada Selasa (2/4/2019). Massa menyuarakan aspirasi terkait kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) ketika Pemilu 2019.
ADVERTISEMENT
Kordinator Wilayah BEM Kalimantan Selatan, Ghulam, menyampaikan mahasiswa ingin meminta kejelasan dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk mengawasi kinerja KPU dalam sosialisasi ke masyarakat ihwal Pemilu 2019. Sebab, kata dia, kinerja KPU Kalsel patut dipertanyakan dalam hal tahapan Pemilu 2019.
"Kami ingin, bapak pimpinan Bawaslu menemui, menjelaskan kepada kami bagaimana kinerja dari KPU, bagaimana kinerja dari Bawaslu dalam mengawasi kegiatan pesta demokrasi April. Apakah seluruh rakyat mengetahui akan ada pesta demokrasi? Apakah rakyat tahu kapan tahapan tahapan pemilu," ucapnya ke sejumlah komisioner Bawaslu Kalimantan Selatan, Selasa (2/4).
Mengacu hasil survei Kompas, ia miris melihat tidak sampai 50% dari responden tahu detail jadwal pemilu. Padahal tidak sedikit biaya yang dikeluarkan dalam pelaksanaan pemilu secara serentak legislatif dan eksekutif.
ADVERTISEMENT
"Bagaimana tolong dijelaskan. Agar kami tahu kinerja dari KPU dan Bawaslu. Ini kan sesuai survei tidak sampai 50 persen masyarakat mengetahui kapan pemilu dilaksanakan, jadwalnya saja tidak tahu, apalagi calonnya yang mana yang bisa dipercaya, yang mana jujur, ini yang kami inginkan," ungkapnya.
Aliansi BEM se-Kalsel mendesakkan beberapa tuntutan, seperti sosialisasi KPU lebih dioptimalkan secara masif, DPT janggal harus transparan, dan menindak oknum ASN yang berani kampanye dengan menabrak aturan.
Massa meminta Bawaslu merespons secara resmi tuntutan mahasiswa dalam tempo tiga hari ke depan. Apabila meleset, BEM se-Kalsel tak mengakui Bawaslu sebagai lembaga independen penyelanggara pemilu.
Komisionar Divisi Data dan Informasi Bawaslu Kalsel, Nur Kholis Majid, mengaku sudah mengawasi secara masif kinerja KPU dari keseluruhan aspek, mulai sosialisasi hingga tahapan persiapan Pemilu 2019.
ADVERTISEMENT
Pihaknya sudah melaksanakan pengawasan secara ketat dan masif. "Makanya keseluruhan pelanggaran pun tak lepas dari pengawasan kami, apalagi dengan kedatangan adik adik mahasiswa ini, kedepannya kita akan lebih lakukan pengawasan diseluruh pelosok disetiap saat menjelang Pemilu april 2019 mendatang," ujar Nur Kholis Majid.
Ia akan mengakomidasi tuntutan dari gabungan mahasiswa atas nama BEM se-Kalimantan Selatan ini. Nur Kholis berterima kasih atas masukan dan kritik dari mahasiswa.