Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Bangunan mini market yang dibangun di sudut Jalan Trans Kalimantan, Barito Kuala ini tampil beda. Berdiri dengan nama "Ahlan Mart", ritel modern laiknya Indomaret dan Alfamart ini tampil mencolok lewat nafas Islami.
ADVERTISEMENT
Interior minimarket itu kental bernuansa syar'i ketika banjarhits.id kesana. Dari desain dinding minimarket yang dipasangi kutipan-kutipan ayat Alquran dan hadist. Tak ada lantunan musik, hanya video kajian ustaz yang diputar untuk menghibur pengunjung yang sedang berbelanja.
Penunggu kasir menyapa banjarhits.id yang masuk dengan sapaan 'Ahlan Wa Sahlan'. Ritel bernuansa syariah ini dirintis sejak April 2018 lalu.
Direktur Ahlan Mart, Wahyu Tasmin, berkata usaha ini merupakan bagian dari Yayasan Intan Ilmu yang buka pondok pesantren di Mandastana, Kabupaten Barito Kuala. "Dibuka sebagai amal usaha yayasan karena kami sangat tidak tergantung dengan donasi dari luar," kata Wahyu Tasmin kepada banjarhits.id, Rabu 26 Juni 2019.
Mengusung konsep ekonomi syariah, Wahyu mengklaim setiap produk yang dijual dengan harga miring. Selisihnya mencapai lima persen ketimbang ritel modern pada lazimnya.
ADVERTISEMENT
"Di sini kami ingin menawarkan bagaimana konsep ekonomi syariah diterapkan. Tidak terlalu mengambil untung. Produk-produk kami juga enggak barang yang merugikan tubuh seperti rokok dan barang-barang yang tanpa label halal," ujarnya.
Selain itu, para pegawai Ahlan Mart juga diajarkan taat salat lima waktu. Tiap kali adzan tiba, karyawan mesti menutup toko dan menyempatkan menunaikan ibadah selama 15 menit.
Wahyu tidak sepakat jika usaha yang dirintis melalui Ahlan Mart sebagai tren ikut-ikutan membangun bisnis berlabel halal. Ia mengaku punya strategi tersendiri agar usaha ini tetap berumur panjang. Caranya membangun jaringan distribusi barang sendiri.
"Memang sejauh ini kami masih mendapatkan produk dari distributor ritel-ritel modern dan mencari ke pasar-pasar seperti Pasar Lima. Tapi ke depan kami sedang merancang konsep besar dengan membentuk pola distribusi barang secara mandiri," beber Wahyu.
ADVERTISEMENT
Ia juga berkata Ahlan Mart berencana membuka cabang baru dengan merangkul masjid-masjid agar punya amal usaha sendiri. Meski terkepung gempuran ritel modern, Wahyu merasa yakin bisnis berkonsep syar'i bisa bertahan.