Cegah Karhutla, Pintu Air Sekat Kanal Dibangun di Kalsel

Konten Media Partner
8 Oktober 2019 20:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dishut Kalsel Hanif Faisol Nurofiq (tengah) dan Kadis ESDM Kalsel, Isharwanto (kiri) saat wawancara bersama wartawan. Foto: Humpro Kalsel
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dishut Kalsel Hanif Faisol Nurofiq (tengah) dan Kadis ESDM Kalsel, Isharwanto (kiri) saat wawancara bersama wartawan. Foto: Humpro Kalsel
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kerja Keras Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor, TNI- Polri, Tim Karhutla, mahasiswa, BPBD, Dinas Kehutanan Kalsel, dan segeap komponen dalam menangani kebakaran lahan gambut di Guntung Damar, Kota Banjarbaru, membuah hasil manis.
ADVERTISEMENT
Keberhasilan ini dampak inovasi melalui pembuatan kanal dengan sistem buka tutup pada saluran irigasi sekunder Cindai Alus, Kabupaten Banjar. Teknik ini mengalirkan air hingga merendam lahan gambut untuk menjinakan titik api.
"Alhamdulillah di lahan gambut Guntung Damar titik apinya hingga siang tadi terpantau sudah mereda, bahkan sudah tak tampak lagi, lagi," terang Kepala Dishut Kalsel, Dr Hanif Faisol Nurofiq lewat siaran pers ke banjarhits.id, Selasa (8/10) .
Kondisi di lahan gambut Guntung Damar, lanjut Hanif, saat ini sudah berangsur normal. Pemadam api semakin mudah setelah turun guyuran hujan di kawasan itu. Ia berkata irigasi sekunder Cindai Alus yang sempat dibuka, segera ditutup terhitung sejak Selasa (8/10/2019).
Menurut dia, codetan air sekunder itu untuk mengaliri sekat kanal dan embung di kawasan Guntung Damar, Kota Banjarbaru guna pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
ADVERTISEMENT
"Kami telah laporkan ke pak Gubernur dan Pak Gubernur memerintahkan kepada kita untuk mengusulkan pembangunan pintu pintu air secara permanen. Dan segera kami buat pintu air sistem buka tutup dari irigasi itu. Sehingga tahun depan kita tidak bingung," kata Hanif.
Dia bersyukur sejauh ini karhutla di Kalsel sudah teratasi, terutama di Guntung Damar. Ditambahkan Hanif, inovasi melalui metode kanalisasi saluran irigasi sekunder mampu menjinakkan titik api.
“Tanggal 30 September kemarin sudah penggunaan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Nah sesuai radiogam bu Menteri ke BNPB untuk menangani karhutla dengan menggunakan hujan buatan dilakukan lah itu termasuk di Kalselteng," tandas Hanif.
Dari teknis TMC dapat dilakukan pada 1-10 Oktober karena bersarkan BMKG arahnya ke tenggara, maka yang disemai di daerah Kabupaten Kapuas, lalu ke Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru.
ADVERTISEMENT
“Ya, Alhamdulillah pula dengan adanya imbas TMC itu Banjarmasin dan Banjarbaru juga kebagian hujan cukup deras dan ini berpengaruh kepada penanganan karhutla sehingga hotspot teratasi," sebut Hanif.
Adapun Kepala Dinas PUPR Kalsel, Roy Rizali Anwar mengatakan, pihaknya masih berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan II untuk mencari dan membuat akses buka tutup pintu irigasi yang bisa mengarah ke kawasan Guntung Damar Banjarbaru.
"Ya, ada rencana pembuatan pintu itu sistem buka tutup. Kita akan hitung dan gambar designnya seperti apa. Yang jelas tak mungkin tahun 2019, dan akan dianggarkan di 2020 nanti," kata Roy. (adv)