Cerita Gubernur Kalsel Sahbirin yang Hidup Susah saat SMA

Konten Media Partner
21 Januari 2020 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor (tiga dari kanan) saat HUT ke-40 SMAN 5 Banjarmasin, Selasa (21/1/2020). Humpro Kalsel
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor (tiga dari kanan) saat HUT ke-40 SMAN 5 Banjarmasin, Selasa (21/1/2020). Humpro Kalsel
ADVERTISEMENT
Kemeriahan Gebyar (SMALIE) 2020 dalam rangka HUT ke-40 SMAN 5 Banjarmasin begitu terasa, Selasa (21/1/2020). Apalgi kegiatan ini dibalut acara reuni antar angkatan.
ADVERTISEMENT
Acara yang digelar di halaman SMAN 5 Banjarmasin, Jalan Sultan Adam Banjarmasin itu, juga dihadiri para alumni yang kini sukses menapaki karir. Salah satu di antaranya Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor sebagai alumni Angkatan ke-7 SMALIE.
Lewat siaran pers ke banjarhits.id, kedatangan Gubernur Sahbirin Noor disambut hangat ratusan pelajar, dewan guru, dan para alumni. Peringatan milad salah satu sekolah menengah atas tertua di Kota Banjarmasin itu terasa lebih bermakna.
Panitia menghadirkan para guru purna tugas dan alumni senior. Termasuk para guru yang pernah pengajar atau wali kelas Sahbirin Noor saat mengenyam pendidikan di sana.
Cahaya Kencana, salah satu guru ketika Sahbirin masih bersekolah. Ditemui usai syukuran kegiatan, Cahaya menceritakan kegigihan Sahbirin untuk melanjutkan sekolahdi tengah keterbatasan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Menurut Cahaya Kencana, saat Sahbirin mendaftar di SMAN 5, ia sempat kembali ke rumah karena belum memiliki uang untuk biaya pendaftaran.
“Saat itu dia (Sahbirin Noor, red) sempat bercerita dengan saya bahwa uang untuk mendaftar sekolah diperoleh dari hasil menjual radio tape hadiah dari juara 1 baca Puitisasi Al-Qur'an,” tutur Cahaya.
Kebetulan dari hasil menjual tape itu laku Rp22.000. duit ini sama persis biaya uang pangkal masuk sekolah. Selama di sekolah, lanjut Cahaya, sosok Sahbirin Noor termasuk siswa santun dengan guru dan menyayangi teman.
"Sosoknya pandai bergaul dan gemar menolong teman sekolah. Ia juga tercatat sebagai Ketua OSIS SMALIE."
Kisah lain persahabatan hangat Sahbirin Noor diceritakan Adhani, alumni tahun 1985. Adhani menuturkan, Sahbirin termasuk sosok sahabat yang menyenangkan. Di mana pun Sahbirin berada, semua orang di sekitarnya menjadi senang.
ADVERTISEMENT
”Ini karena pribadinya yang rendah hati dan sederhana,” kata Adhani.
Adapun Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor saat diminta tanggapan membenarkan masa sulit yang pernah dihadapi. Ia menceritakan, melalui lomba puisi, dirinya dapat melanjutkan jenjang pendidikan ke SMA waktu itu.
Karena hadiah juara pertama yang diraihnya, harus direlakan dijual untuk membayar uang masuk sekolah. Waktu itu, ia ingin melanjutkan sekolah tapi tidak punya uang. Sahbirin ikut lomba baca puisi, dan mendapat juara satu.
"Saya ingat sekali, hadiah juara satu adalah radio tape, yang saya jual seharga Rp22.000. Kebetulan saat itu, biaya masuk sekolah SMA 5 waktu itu, pas 22.000 rupiah. Karena lomba baca puisi saya bisa melanjutkan sekolah,” kenang Paman Birin – begitu ia disapa.
ADVERTISEMENT
Kepala Sekolah SMAN 5 Banjarmasin, Mukhlis Takwin, mengaku bangga atas prestasi siswa dan kiprah para alumni.
"Semoga dari alumni SMALIE akan lahir kembali Paman Birin - Paman Birin lainnya. Bahkan ada yang menjadi Menteri ataupun Presiden," doa Mukhlis.