Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Cerita Miris Acil Jukung Pasar Terapung Dihonor Rp100 Ribu
6 Februari 2019 18:28 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB

ADVERTISEMENT
Puluhan acil jukung Pasar Terapung Lok Baintan tampil ciamik di hadapan sebelas kepala daerah tingkat provinsi di Siring Sungai Martapura, Jalan Piere Tendean, Kota Banjarmasin pada Rabu sore (6/2).
ADVERTISEMENT
Di atas jukung, ibu-ibu penjaja dagangan itu meliuk-liuk membentuk formasi bintang, bunga, dan ular. Mereka menampilkan atraksi jukung pasar terapung sebagai kearifan lokal orang Banjar.
Namun di balik penampilan apik nan menawan acil jukung, menyimpan cerita lain yang memprihatinkan. Beringsut selepas dzuhur dari Lok Baintan, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, ibu-ibu sepuh itu rela menerima honor Rp 100 ribu.
Jukung mereka ditarik perahu motor alias klotok. "Kami mulai dzuhur sudah bersiap untuk berangkat. Jadi hampir setengah hari kerjaan kami ini untuk menampilkan atraksi di tengah sungai seperti yang kami lakukan tadi," ucap seorang acil jukung, Nurul kepada banjarhits.id, Rabu (6/2).
Toh, Nurul tetap bersyukur mendapat honor Rp 100 ribu. "Tetap saya syukuri aja ini, yang penting ada, ketimbang di rumah juga tidak dapat apa apa. Tetapi berharapnya lebih dari ini soalnya kami harus bayar yang narik lagi kan Rp 25.000," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Alhasil setelah dipotong ongkos klotok, Nurul cuma membawa pulang Rp 75 ribu. Menurut Nurul, tarif Rp 100 ribu ini sudah jadi kebiasaan Pemko Banjarmasin dan Pemprov Kalsel setiap kali mengundang acil jukung untuk atraksi. Ia justru pernah menerima Rp 50 ribu.
Nurul berharap ada kenaikan honor ketika menampilkan atraksi jukung. "Yang pasti lebih lah, jangan sejumlah ini. Mana tadi panas-panasan kami, ini hanya terbiasa saja kami panas panasan, kalau tidak terbiasa tidak akan mau ikut," ujar Nurul polos.
Nurul berkata pemerintah daerah sudi menambahkan honor acil jukung sepadan dengan karya yang mereka suguhkan dengan mengangkat budaya khas Banua. (Zahidi)