Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarmasin melakukan pengecekan daging hewan kurban di beberapa lokasi pemotongan hari pertama Idul Adha 1440 Hijriah.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, tim mendapati hewan kurban yang positif terinfeksi parasit cacing fasciola alias cacing hati di Kecamatan Banjarmasin Timur dan Banjarmasin Utara.
"Rata-rata lima lokasi kami datangi setiap kecamatan. Dan ditemukan cacing hati di wilayah Banjarmasin Timur dan Utara," ujar Tim Medik Veteriner DKP3 Banjarmasin, Drh Anang Wijatmiko kepada banjarhits.id, Senin (12/8/2019).
Dari hasil temuan itu, DKP3 langsung melakukan tindakan, dengan meminta panitia kurban untuk tak membagikan daging kurban kepada masyarakat. Selain itu, pihaknya segera menyita dan memusnahkan daging ini.
Hati hewan kurban tersebut dibakar dan dikubur. Jika sampai dikonsumsi, dampaknya dapat berakibat buruk bagi kesehatan manusia. Dari hasil penelitian medis, ia berkata, efek yang dihasilkan dari mengkonsumsi bagian yang sudah terinfeksi dapat menimbulkan mual, muntah, hingga diare akut.
ADVERTISEMENT
"Kami tetap saja amankan, walaupun ada sebagai masyarakat yang ngeyel. Karena mereka anggap itu tak terlalu berbahaya," bebernya.
Anang mencatat, hewan kurban yang terinfeksi rata-rata ditemukan pada Sapi Bali dan Madura. Hal ini terjadi dikarenakan kurang baiknya proses pemeliharaan terhadap ternak tersebut.
"Program pemeliharaannya saja yang kami tak tahu dari tempat asalnya. Apakah sudah rutin makan obat cacing atau belum," jelasnya. DKP3 Banjarmasin bakal terus melakukan pengecekan di beberapa lokasi pemotongan hewan kurban hingga proses itu dinyatakan benar-benar selesai.
Salah satu lokasi yang tak luput dari pengawasan yakni di Masjid Sabilal Muhtadin. Dimana proses pemotongan hewan kurban Presiden RI, Joko Widodo juga dilakukan hari ini, Senin 12 Agustus 2019.
"Hari ini juga ada pemotongan di beberapa dinas. Di sana juga akan kami awasi," bebernya.
ADVERTISEMENT
Anang mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan saat proses pemotongan daging hewan kurban. Salah satunya untuk tak menggunakan air sungai. Sebab, tak menutup kemungkinan air sungai bisa menjadi salah satu penyebab tak terjaminnya kehigienisan daging kurban sendiri.
"Gunakan saja air PAM. Jangan air sungai. Karena tak tahu apakah air itu tercemar atau tidak," pungkasnya.