Dana Penanganan Kebakaran Hutan di Tabalong Mencapai Rp 1,77 Miliar

Konten Media Partner
17 Oktober 2019 21:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Satgas Karhutla Kabupaten Hulu Sungai Utara memadamkan api. Foto: istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Satgas Karhutla Kabupaten Hulu Sungai Utara memadamkan api. Foto: istimewa
ADVERTISEMENT
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan, telah menggelontorkan dana Rp 1.773.373.500 (Rp 1,77 miliar) untuk pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) selama 2019.
ADVERTISEMENT
Menurut staf Sekretariat BPBD Tabalong, Abdoel Azis, dana sebanyak ini untuk pengembangan sarpras pengendalian kebakaran Rp 397 juta, patroli terpadu Rp 1,061 miliar, dan sosialisasi pencegahan karhutla ke kecamatan Rp 314 juta.
“Jumlah hutan atau areal yang terbakar seluas 267,37 hektare atau estimasi kerugian Rp 120 juta. Karhutla berdampak pada rusaknya ekosistem dan musnahnya flora dan fauna,” ucap Abdoel Azis kepada banjarhits.id, Kamis (17/10/2019).
Dari angka 267,37 hektare ini, ia merinci kebakaran di Kecamatan Tanjung seluas 7,86 hektare, Tanta seluas 42,62 hektare, Murung Pudak seluas 41,46 hektare, Jaro seluas 3,05 hektare, Muara Uya seluas 3,25 hektare, Haruai seluas 12,25 hektare, dan Bintang Ara seluas 5 hektare.
Kemudian kebakaran hutan dan lahan di Kecamatan Upau seluas 7,07 hektare, Muara Harus seluas 14,50 hektare, Kelua seluas 44,06 hektare, Pugaan seluas 48,03 hektare, dan Banua Lawas seluas 38,26 hektare.
ADVERTISEMENT
Abdoel Azis menyebut mayoritas karhutla terjadi di areal penggunaan lain atau lahan pertanian yang disebabkan aktivitas pembukaan dan pembersihan lahan. Namun, kata Azis, ada sebagian titik api terbakar sendiri.
“Lahan yang terbakar sebagian besar ruang budidaya yang menjadi milik masyarakat dan korporasi,” kata Azis.
Menurut dia, kebakaran hutan memicu deforestasi sehingga tak mampu menampung cadangan air saat musim penghujan. Hal ini memicu tanah longsor, banjir ketika penghujan, berkurangnya sumber air bersih, dan kekeringan.
“Kebakaran hutan menyebabkan hilangnya pepohonan,” ucap Azis.