Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten Media Partner
DPR Ingatkan Ada Potensi Tinggi Konflik Pilkada 2018
20 Februari 2018 19:29 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB

ADVERTISEMENT
Banjarhits.id - Potensi konflik pilkada serentak saat ini dinilai cukup besar. Kondisi ini juga harus diantisipasi, termasuk dana pengamanan yang cukup besar juga untuk menyiapkan stabilitas nasional dalam menghadapi pilkada tahun 2018 ini.
ADVERTISEMENT
Apalagi saat ini sudah mulai terjadi pemanasan menjelang pemilihan presiden dan wakil presiden dan anggota DPR, DPD, DPRD kabupaten/kota dan provinsi.
“Meski potensi konflik sangat besar, namun harus dibangun keharmonisan dari semua pelaksana yang ada. Maupun mereka yang menjadi calon kepala daerah agar bisa menciptakan keamanan yang kondusif bagi bangsa dan negara,” kata anggota DPR RI Syaifulah Tamliha saat mengahdiri kuliah umum bersama Wamenlu RI, di ULM Banjarmasin, Selasa (20/2).
Sehingga Indonesia pada akhirnya akan diakui sebagai negara yang paling demokratis tanpa harus ada kerusakan disana sini akibat pertikaian antar kelompok, antar pendukung maupun antar para calon-calon kepala daerah.
“Sepertinya potensi kerusuhan itu sudah bisa kita lihat dalam pilkada kemarin. Walaupun persaingan itu sangat ketat dan saling bersaing,” paparnya. Tapi, faktanya memang keberadaan para netizen di dunia maya juga menyebabkan kondisi Indonesia secara umum masih dipandang stabil.
ADVERTISEMENT
Karena ternyata ouputnya tidak ada kerusuhan, namun demikian yang menjadi akibat pilkada secara langsung itu, adalah kampanye-kampanye yang saling menjatuhkan antar para kandidat dan itu bisa membuat luka yang dalam yang sulit disembuhkan.
“Bahkan bisa menjadi bibit dendam di antara asesama anak bangsa. Saya mengimbau bupati kepala daerah yang mencalonkan diri beserta seluruh tim suksesnya untuk tidak membuka aib satu sama lain,” ujarnya.
Yang diperdagangkan adalah visi, misi dan program yang bisa menyentuh keinginan rakyat dan disukai rakyat bukan saling caci memaki. Bagaimanapun juga apabila saling caci memaki akan berdampak pada psikologis kata-kata yang tidak enak didengar oleh satu pihak atau pihak yang lain.
"Itu akan menjadi sesuatu yang tersimpan didalam hati masing-masing sampai ia meninggal di dunia ini. Sehingga dendam bisa terjadi kalau saling menjelekkan satu sama yang lain," kata dia.
ADVERTISEMENT
Memang salah satu fenomena di tahun 2017 pilkada yang lalu bahwa banyak kotak kosong, namun demikian bukan berarti itu tidak demokratis. Karena tidak ada pula calon independen ataupun calon dari partai yang lain. (Anang Fadhilah)