Konten Media Partner

2 Korporasi Kakap Cina Incar Investasi Industri di Kalimantan Selatan

27 Februari 2018 12:49 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi investasi properti (Foto: nattanan23/Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi investasi properti (Foto: nattanan23/Pixabay)
ADVERTISEMENT
Banjarhits.id - Dinas Perindustrian Provinsi Kalimantan Selatan mencatat ada dua perusahaan kakap asal Cina bekerja sama dengan perusahaan dalam negeri siap berinvestasi di Kawasan Industri Jorong, Kabupaten Tanah Laut dan Kawasan Industri Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu. Kedua korporasi kakap itu terdiri dari Sinbo Steel dan China National Heavy Machinery Corporation.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Perindustrian Kalsel, Mahyuni, mengatakan Sinbo Steel digandeng oleh PT Semeru Surya Steel untuk membangun pabrik smelter (pemurnian) di Kawasan Industri Jorong. Pola kerjasamanya, kata Mahyuni, Semeru Surya Steel memakai teknologi milik Sinbo Steel untuk membangun smelter di pesisir Kabupaten Tanah Laut tersebut. Selain smelter, kata dia, ada investor lain yang berminat membangun dan mengelola pelabuhan Jorong Port Development.
Adapun di Kawasan Industri Batulicin, nama China National Heavy Machinery Corporation disebut-sebut bakal mengakuisisi saham PT Meratus Jaya Iron & Steel. Mahyuni mengatakan ada dua opsi akuisisi yang ditawarkan BUMN asal Cina tersebut. Opsi pertama, kata dia, CNHMC membeli 45 persen saham dari total investasi yang sudah dibenamkan oleh PT Meratus Jaya Iron & Steel.
ADVERTISEMENT
“Opsi kedua, perusahaan Cina ini membeli 100 persen saham mayoritas. Ini masih menunggu persetujuan dari induk perusahaan PT Meratus, yakni Krakatau Steel dan PT Antam,” kata Mahyuni saat rapat koordinasi perindustrian di Banjarbaru, Selasa (27/2).
Mahyuni mengklaim masuknya investor baru smelter tidak mengganggu satu smelter yang lebih dulu berdiri di kawasan Kalsel. Maklum, PT Sebuku Iron Lateric Ores (SILO) sudah membangun smelter sejak tahun 2014 di Pulau Sebuku, Kabupaten Kotabaru. Ia malah senang ada investor smelter baru untuk menampung pengolahan biji besi asal Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru, seiring belum maksimalnya kapasitas produksi smelter milik SILO.
Menurut dia, PT Meratus Jaya Iron & Steel juga mulai tidak maksimal memproduksi Sponge Iron. Itu sebabnya, Mahyuni merespons positif rencana investor Cina berkenan investasi di Kalsel. “Kalau bisa pabrik bajanya dibangun di Kalsel, karena pasti ada bisnis ikutan. Saya ingin ada pabrik baja di Kalsel,” Mahyuni.
ADVERTISEMENT
Kalaupun investor Cina positif masuk Kalsel, Mahyuni mengingatkan pemerintah daerah, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, imigrasi, dan instansi teknis lainnya harus mengantisipasi serbuan tenaga kerja asing. Mahyuni mengatakan pemerintah daerah mesti memperhatikan kesiapan SDM lokal. Sebab, Mahyuni mengakui keberadaan investor Cina bisa memicu polemik di tengah isu serbuan tenaga kerja asing. (Diananta)