Konten Media Partner

Eksistensi Soto Banjar, Soto Lamongan, dan Soto Surabaya

31 Maret 2019 19:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Soto Banjar dengan ciri khas ketupat, suwiran ayam kampung, telor, dan taburan bawang goreng. Foto: Zahidi/banjarhits.id
zoom-in-whitePerbesar
Soto Banjar dengan ciri khas ketupat, suwiran ayam kampung, telor, dan taburan bawang goreng. Foto: Zahidi/banjarhits.id
ADVERTISEMENT
Kuliner Soto Lamongan dan Soto Surabaya banyak bermunculan di Kota Banjarmasin—basis kuliner Soto Banjar. Kedua kuliner soto asal Jawa Timur itu memang menawarkan cita rasa lain, sesuai selera lidah orang Jawa.
ADVERTISEMENT
Toh, pamor Soto Banjar tak pernah redup di tengah gempuran soto-soto lain. Seorang pemilik warung Soto Banjar, Hj Aslam, menuturkan warungnya mampu menjual 500 sampai 700 porsi soto dalam sehari. Buka jam 11 siang, Aslam menutup lapaknya pukul 22.00 wita saban hari.
"Sedikitnya 500 porsi laku, bahkan pernah hampir seribu. Apalagi kalau musim hujan, pokoknya warung makan ini tidak pernah sepi, silih berganti pengunjung datang makan," ucap Hj Aslam kepada wartawan banjarhits.id, Zahidi, Minggu (31/3).
Kuliner Soto Banjar lekat dengan lidah orang Banjar. Itu sebabnya, penikmat Soto Banjar mayoritas orang Banjar. Widya, misalnya, sejak kecil sudah terbiasa melahap Soto Banjar sebagai kuliner khas Banjarmasin.
Adapun konsumen Soto Banjar lainnya, Fuah, demen Soto Banjar karena cocok dipadukan dengan santapan lain, seperti sate ayam, sate sapi atau sate kambing. Sate kerap dijadikan kuliner pendamping dalam satu porsi Soto Banjar.
ADVERTISEMENT
"Saya kan sejak muda dulu, sejak beberapa dekade memang hobi makan soto Banjar ini. Meski ada yang bilang ini lebih enak, itu lebih enak, tapi saya tetap paling enak ya soto Banjar ini, terlebih jika dicampur dengan sate sama ayam panggang luar biasa enak pokoknya," papar Fuah.
Sementara itu, Pangestu, pemilik warung Soto Lamongan di Kelurahan Kayutangi, Kecamatan Banjarmasin Utara, sengaja membuka warung soto khas Lamongan untuk mengenalkan kuliner daerahnya di Kota Banjarmasin. Apalagi, ia merantau ke Banjarmasin.
"Ingin mengenalkan bagaimana rasa soto dari daerah saya Lamongan. Makanya saya buka ini warung makan Soto Lamongan agar masyarakat Banjar juga tahu kalau soto juga ada di Lamongan, meski sama soto tapi jauh mas beda rasanya, memiliki khas masing-masing," kata Pangestu.
ADVERTISEMENT
Seorang penikmat Soto Lamongan, Alfi menyantap Soto Lamongan karena cita rasa khas dengan taburan koya dan rempah kunyit. Lidahnya cocok ketika merasakan kuah Soto Lamongan yang kuning pekat. Namun, Alfi tetap menyukai Soto Banjar sebagai kuliner khas.
"Bukan tidak menyukai soto Banjar, suka banget malah mas. Tetapi kadang saya gantian makan soto Lamongan ini, kalau dari Soto Lamongan ini saya suka karena ada taburan koya dan rempah kunyit yang menjadikan kuahnya ini beda dari soto lainnya," kata Alfi.
Pemilik warung Makan Soto Surabaya, Hari, mengutarakan hal senada. Ia ingin mengenalkan dan memberi variasi kuliner di Banjarmasin agar warga tidak monoton pada Soto Banjar. "Termasuk soto ayam Surabaya ini ya, sebenarnya tak jauh berbeda dengan soto Lamongan, sama-sama dari Jawa Timur, yang membedakan hanya pada koya lebih banyak dan kuah lebih pekat dari soto lainnya," ungkap Hari.
ADVERTISEMENT
Pengamat kuliner di Banjarmasin, Rahmaniar Emeliannor, menerangkan walaupun Soto Banjar memiliki pesaing, toh soto Banjar tetap terjaga eksistensinya. Menurut dia, pamor Soto Banjar tentu lebih disukai warga Banjarmasin karena selera lidah orang Banjar.
"Sampai saat ini belum pernah menemukan saya orang yang tidak suka dengan soto Banjar. Inilah yang membuat nilai jual Soto Banjar tetap eksis, walaupun kedatangan pesaing sejenis soto juga dari beberapa daerah di Indonesia. Soto Banjar justru lebih dulu mengudara di Indonesia, bahkan dikenal hingga mancanegara," kata Rahmaniar.
Ia menambahkan aroma Soto Banjar punya ciri khas, tidak seperti soto lainnya yang memiliki aroma rempah. Soto Banjar memiliki aroma yang hampir mirip dengan aroma sop karena dicampur daun sop dan tidak menyertakan kunyit seperti soto lainnya.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, penjual Soto Banjar pasti menyediakan nasi sop sebagai padanan. "Karena keduanya ini sama saja kuahnya. Tetapi hanya beda lontong dan nasi, kalau soto banjar ini pakai lontong, kalau yang nasi sop ya jelas pakai nasi, kalau komposisi kuah, sayur serta bumbu semua sama," pungkasnya.