Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
![Kapal Sapu-Sapu membersihkan enceng gondok di Sungai Martapura, Kota Banjarmasin, Jumat (15/11/2019). Foto: Syahbani/banjarhits.id](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1573808613/ipkxaikxnposvunqzi0l.jpg)
ADVERTISEMENT
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin meminta Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberi toleransi atas datangnya sampah kiriman berupa eceng gondok yang mulai memenuhi Sungai Martapura.
ADVERTISEMENT
Bagi DLH Kota Banjarmasin, sampah eceng gondok datang pada waktu yang tidak tepat. Pasalnya, penilaian tahap dua (P2) Adipura 2019 bakal dilakukan pada 19 - 30 November ini. Kondisi ini menjadi kekhawatiran menjadi penilaian buruk.
"Mudah-mudahan KLHK memahami kondisi ini," ucap Kepala Bidang Penanganan Sampah dan Kebersihan DLH Kota Banjarmasin, Marzuki kepada wartawan banjarhits.id, Jumat (15/11/2019).
Jeck - begitu dia disapa, meyakini tim penilai dari KLHK bisa memaklumi kondisi sampah enceng gondok. Sebab, kata dia, datangnya sampah organik tidak bisa dihindari saat musim penghujan.
Menurut dia, sampah ini bukan dihasilkan Banjarmasin, tapi kiriman dari daerah hulu. Sedang Kota Banjarmasin yang berada di hilir yang selalu terkena imbasnya.
"Karena memang sampah eceng gondok selalu terjadi saat musim penghujan," jelasnya. Pihaknya sudah berupaya keras untuk penanganan sampah kiriman yang berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan II sebagai instansi yang menangani soal sungai.
ADVERTISEMENT
Adapun Kepala Bidang Sungai, Dinas PUPR Banjarmasin, Hizbul Wathony, berkata saat ini hanya tersisa satu kapal penangkap sampah yang beroperasi. Sebab, kapal yang dikontrak BWS Kalimantan II sudah tidak beroperasi lagi sejak awal bulan November tadi.
"Kapal penangkap sampah hanya satu aja, saat ini berkontrak dengan kita. Yang berkontrak dengan balai sudah selesai awal bulan tadi," ujar Hizbul Wathony.
Pihaknya hanya bisa mengoptimalkan perangkap eceng gondok di daerah Banua Anyar dengan mengontrol tampungan perangkap agar bisa bekerja secara optimal.
"Perangkap eceng gondok sudah kami maksimalkan dan selalu dikontrol tampungan penangkapnya agar bisa optimal jika ada kiriman eceng gondok yang datang," pungkasnya.