Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
Foto: Geliat Wisata Mangrove di Pulau Burung, Kalimantan Selatan
30 Juni 2019 18:48 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB
ADVERTISEMENT
Terhampar pada daratan seluas 560 meter persegi, pamor Pulau Burung mulai dikenal sebagai destinasi wisata pelestarian mangrove (bakau) di Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Warga mulai mandiri mengoptimalkan potensi wisata ini sejak akhir 2017.
ADVERTISEMENT
Lewat Dana Desa Rp 300 juta, warga membangun titian kayu dan gazebo di tepi pulau. Untuk ke Pulau Burung, Anda bisa menaiki perahu di Dermaga Pabrik Es, Jalan Borneo, Kecamatan Simpang Empat. Ongkos bolak-balik naik perahu hanya sebesar Rp 20 ribu per orang.
Namun, Anda sebaiknya membawa bekal karena belum ada warung di Wisata Mangrove Pulau Burung. Fasilitasnya masih serba minim di tengah pamornya yang semakin mentereng.
Kepala Desa Pulau Panjang, Saidina, sadar atas minimnya infrastruktur penopang wisata di sana. Ia mengeluhkan Pemkab Tanah Bumbu enggan mengucurkan bantuan untuk menunjang infrastruktur dan sarana transportasi ke Pulau Burung.
Saidina meminta Pemkab Tanah Bumbu ikut membantu infrastruktur pariwisatanya. "Agar warga sejahtera. Jangan sampai masyarakat yang mencari uang ke luar daerah. Uang yang harus mendatangi Pulau Burung," Saidina berkata ke banjarhits.id, Minggu 30 Juni 2019.
Pulau Burung bagian dari gugusan kepulauan yang bercokol di Selat Laut --perairan yang membelah Pulau Laut, Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tanah Bumbu di daratan Kalimantan. Letaknya di bagian tenggara Provinsi Kalimantan Selatan, enam jam perjalanan dari Kota Banjarmasin.