Golkar Syaratkan Ketua DPRD Kalsel Harus S1 dan Pengurus Harian

Konten Media Partner
28 Mei 2019 22:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kampanye akbar Partai Golkar di Kiram Park ketika Pemilu 2019. Foto: dok banjarhits.id
zoom-in-whitePerbesar
Kampanye akbar Partai Golkar di Kiram Park ketika Pemilu 2019. Foto: dok banjarhits.id
ADVERTISEMENT
Partai Golkal Kalimantan Selatan menempatkan 12 orang legislator DPRD Kalsel periode 2019-2024. Hasil ini menjadikan Golkar sebagai parpol peraih suara terbanyak dari 55 kursi di DPRD Kalsel. Alhasil, Golkar mengunci kursi Ketua DPRD Kalsel.
ADVERTISEMENT
Setelah memastikan kursi ketua, kini nama-nama politikus senior yang lolos menarik dibahas. Meskipun belum ada keputusan resmi, DPD Partai Golkar Kalsel sudah menentukan kriteria ideal sosok ketua DPRD Kalsel.
Menurut Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Golkar Kalsel, Puar Junaidi, sosok Ketua DPD Partai Golkar Kalsel Sahbirin Noor sudah mengantongi nama yang pantaas sebagai Ketua DPRD Kalsel. Namun, ia belum membuka kandidat kuat ini ke publik.
"Nanti ada Bappilu Partai Golkar yang memberi masukan dan Ketua DPD yang menentukan," ujar Puar Junaidi kepada banjarhits.id saat buka bersama keluarga besar Partai Golkar Kalsel, Selasa 28 Mei 2019.
Ia menambahkan, figur Ketua DPRD Kalsel harus melewati penyaringan kriteria yang ditetapkan internal partai. Secara khusus, Puar melanjutkan, sosok calon Ketua DPRD Kalsel mesti harus pengurus harian Partai Golkar, telah menempuh pendidikan tinggi minimal S-1, serta memiliki loyalitas terhadap partai.
ADVERTISEMENT
"Ketua DPD juga memiliki pertimbangan tambahan melihat sosok itu. Ketua tentu lebih mengetahui betul mereka yang benar-benar bergerak, berjuang untuk kepentingan partai, membesarkan partai. Sehingga apapun, suka tidak suka harus menaati aturan partai," kata Puar.
Muncul kabar ada tiga nama calon Ketua DPRD Kalsel: Hasanuddin Murad, Supian HK, dan H Rusli. Tapi, Puar menegaskan penentuan Ketua DPRD dari partai pemenang tidak boleh serampangan, kendati si calon peraih suara terbanyak.
"Ada aturan main. Jadi tidak bisa dari keinginan kader semata. Dan setiap keputusan harus ditaati bersama nantinya," kata Puar.
Asal tahu saja, nama-nama 12 kader Golkar yang berhasil lolos melenggang ke DPRD Kalsel, antara lain Dewi Damayanti Said pada Dapil Kalsel 1 Kota Banjarmasin), Rusli dan Syarifah Rugayah pada Dapil Kalsel 2 Kabupaten Banjar), serta Hasanuddin Murad dan Karlie Hanafi Kalianda pada Dapil Kalsel 3 Barito Kuala.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya ada nama Hariyati dan Hardiyanti yang mewakili Dapil Kalsel 4 wilayah Tapin, Hulu Sungai Selatan, dan Hulu Sungai Tengah. Pada Dapil Kalsel 5 wilayah Hulu Sungai Utara, Balangan, Tabalong, ada nama Supian HK dan Syahrujani.
Di Dapil Kalsel 6 daerah Tanah Bumbu dan Kotabaru, ada nama Muhammad Yani Helmi dan Burhanuddin. Serta di Dapil Kalsel 7 yang meliputi Tanah Laut dan Kota Banjarbaru ada nama Troy Satria.
Dari 12 figur tersebut, mengerucut tiga nama yang digadang menjadi Ketua DPRD Kalsel: Supian HK (15 ribu suara) yang merupakan Ketua Harian Partai Golkar; H Rusli yang merupakan Ketua DPRD Kabupaten Banjar; serta Hasanuddin Murad (40.482 suara), bekas anggota DPR RI dan Bupati Barito Kuala dua periode.
ADVERTISEMENT
Anggota Dewan Kehormatan Partai Golkar, Fauzan Ramon sempat menyinggung tiga nama ini dalam bursa calon ketua DPRD Kalsel. Namun, Puar Junaidi belum mau mengomentari tiga nama yang mengemuka tersebut.
"Yang jelas, harus pengurus harian lah. Orangnya dekat-dekat saja," ujar Puar berseloroh sambil memberi sinyal.