Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten Media Partner
Harga Batu Bara Melonjak, Konsumsi Rumah Tangga Penopang Ekonomi Kalsel
20 Maret 2018 19:06 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
ADVERTISEMENT
Banjarhits.id, Banjarmasin - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Kalimantan Selatan, Harymurthy Gunawan, menilai konsumsi rumah tangga masih menjadi menyokong utama pertumbuhan ekonomi di Kalsel, seiring membaiknya harga komoditas batu bara sejak 2016.
ADVERTISEMENT
Lonjakan ekspor batu bara mendorong pembukaan lapangan kerja di bisnis ikutan. “Lapangan kerja terbuka, kemudian terjadi peningkatan pendapatan masyarakat dan daya beli. Kondisi tersebut menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di Kalsel,” kata Harymurthy usai acara temu wartawan di Kota Banjarmasin, Selasa (20/03/2018).
Harry menjelaskan ada empat komponen penopang pertumbuhan ekonomi, yakni konsumsi rumah tangga, ekspor, investasi, dan belanja pemerintah. Dari empat komponen ini, konsumsi rumah tangga dan nilai ekspor paling kontribusi menopang pertumbuhan ekonomi Kalsel.
“Sementara belanja pemerintah akan terasa di periode akhir tahun, yang akan mengakselerasikan,” kata dia. Pemicunya karena hal ini bisa terlihat dalam satu tahun terakhir ada dinamika kegiatan ekonomi pada sektor riil. Ia berseloroh, indikator paling mudah menilai membaiknya perekonomian dengan melihat banyak orang memakai kendaran, baik motor dan mobil.
ADVERTISEMENT
“Jadi lalu-lintas yang macet itu, menandakan ekonomi di Kalsel bergerak. Yang jadi pertanyaan, jika lalu-lintas sepi, pada kemana masyarakat. Jangan-jangan banyak di rumah,” kata Harymurthy berseloroh.
Harry memprediksi pertumbuhan ekonomi di Kalsel tahun 2008 akan meningkat. Untuk itu, ia berharap, Pemprov Kalsel bisa menjaga kondisi yang kondusif, melakukan optimalisasi dan mengekfektifkan pengelolaan anggaran.
Selain itu, sektor pariwisata dan investasi swasta mesti digerakkan. Ia menuturkan pemerintah daerah bisa memaksimalkan tiga destinasi wisata yang sudah ditetapkan sebagai destinasi wisata nasional, yakni Susur Sungai dan Pasar Terapung di Kota Banjarmasin, Pendulangan Intan di Martapura, dan wisata alam Lokasado di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Ia mengimbau Pemprov Kalsel hendaknya proaktif mengundang calon investor untuk menggarap tiga lokasi wisata tersebut. Hal ini sebagai tahap awal mengakselerasikan mulitiplier effect.
ADVERTISEMENT
“Bappeda Kalsel tentu sudah menyusun kerangka ini,” ujar dia. Menurut Harry, ketiga destinasi wisata tersebut salah satu contoh betapa Kalsel memiliki potensi pengembangan perekonomian dari sektor wisata. (Anang Fadhilah)