Kalsel Gagal Tuan Rumah PON 2024, Posisi Ketua KONI Digoyang

Konten Media Partner
25 April 2018 21:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banjarhits.id, Banjarmasin - Kandasnya ambisi Kalimantan Selatan sebagai tuan rumah PON XXI tahun 2024 mulai memunculkan kasak-kusuk menggoyang posisi Bambang Heri Purnama. Ketua KONI Kalimantan Selatan itu dituding paling bertanggung jawab atas kegagalan Kalsel menjadi tuan rumah PON tahun 2024.
ADVERTISEMENT
HM Ipansyah, seorang warga Jalan Sutoyo, Kota Banjarmasin, mengatakan Kalsel belum siap menggelar even olahraga sekelas PON karena keterbatasan fasilitas olahraga. “Sehingga tim penilai KONI Pusat memberikan catatan-catatan, diambil kesimpulan Kalsel belum siap,” kata guru olahraga salah satu SMPN di Banjarmasin itu, Rabu (25/4/2018).
Ipansyah menuturkan KONI Kalsel dan Gubernur Kalsel harus mengambil hikmah atas rontoknya ekspektasi tuan rumah PON 2024. Ia berharap dunia olahraga di Kalsel tidak lantas kecewa.
Ia mengatakan Kalsel harus lekas berbenah melengkapi segala aspek infrastruktur olahraga untuk menyambut even olahraga skala nasional lainnya. “Ini jadi pelajaran berharga Gubernur Kalsel dan KONI Kalsel,” ujar Ipansyah.
Sementara itu, Ardianysah Sadli, warga Jalan Sultan Adam, berasumsi KONI Kalsel kurang piawai membangun lobi-lobi ke pengurus KONI Pusat dan KONI se-Indonesia. Sadli mengacu indikator Kalsel cuma mengemas dua suara ketika voting terbuka.
ADVERTISEMENT
Adapun kandidat lainnya, Aceh-Sumatera Utara mendulang 24 suara dan Bali-Nusa Tenggara Barat mengemas 8 suara. Sadli tegas mengatakan KONI Kalsel paling bertanggung jawab secara moral atas kegagalan Kalsel menjadi tuan rumah PON 2024.
“Tanggung jawab moralnya, Ketua KONI Kalsel yang notabene juga anggota DPR RI, gagal ikut memperjuangkan Kalsel. Boleh jadi kurang mampu melakukan lobi-lobi. Saya sarankan Ketua KONI Kalsel mengundurkan diri saja dari jabatan ketua KONI,” kata Sadli.
KONI Kalsel tidak mampu memanfaatkan tenggat waktu yang sudah disiapkan oleh Gubernur Kalsel Sahbirin Noor. Padahal Sahbirin sudah menjanjikan pembangunan Komplek venue dan aneka pelayanan maksimal selama pelaksanaan PON XXI.
“Anggap saja 34 provinsi, masa mencari suara 17 atau 20 susah sekali. Ini jelas menunjukkan kurangnya diplomasi yang dibangun oleh Ketua KONI Kalsel dengan KONI se-Indonesia,” kata Sadli. Menurut dia, faktor utama kekalahan Kalsel bukan sekedar infrastruktur olahraga, melainkan lemahnya lobi. (Anang Fadhilah)
ADVERTISEMENT