Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
ADVERTISEMENT
Banjarhits.id – LPG │ Kelangkaan Liquid Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram ibarat siklus rutin yang terus berulang di Kalimantan Selatan. Aih-alih mencari solusi, Pertamina kerap menyalahkan buruknya cuaca dan gelombang laut sebagai alasan jitu merespons persoalan kelangkaan.
ADVERTISEMENT
Sengkarut semacam ini tidak boleh berulang setelah pemerintah mengeksekusi program konversi minyak tanah ke LPG melon. Konsekuensinya, pemerintah—dalam hal ini PT Pertamina selaku badan usaha yang diberi mandatori—wajib memastikan pasokan LPG 3 kilogram mencukupi di tengah masyarakat.
Pertamina semestinya mencari solusi lain ketika gelombang laut sedang tak bersahabat. Distribusi LPG lewat transportasi darat dari Balikpapan ke Banjarmasin, sepatutnya dicoba. Toh, perjalanan Balikpapan-Banjarmasin menghabiskan waktu kurang lebih 15 jam. Sekali lagi, ini penting karena LPG 3 kilogram menjadi kebutuhan mendasar warga miskin.
Aturan tegas mesti diberlakukan bagi mereka yang mengambil hak warga miskin. Polisi harus menghukum pangkalan dan agen LPG yang main mata demi meraup untung di tengah penderitaan banyak orang. Tak kalah penting, Pertamina sepatutnya mencoba pola pendistribusian tertutup untuk ketepatan sasaran dan menekan kebocoran.
ADVERTISEMENT
Patut dicatat, kelangkaan LPG memicu inflasi dan menurunkan daya beli masyarakat. Dua indikator kinerja perekonomian yang selalu berjalin kelindan. Itu sebabnya, program konversi yang hanya menyusahkan masyarakat sebaiknya segera dikaji ulang. (Diananta)