Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten Media Partner
Kartun Banjar: Pemkot Banjarmasin vs Duta Mall
25 Februari 2018 12:00 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB

ADVERTISEMENT
Banjarhits.id – Kisruh sengketa lahan antara Pemerintah Kota Banjarmasin dan Duta Mall agaknya mencapai titik klimaks. Walikota Banjarmasin Ibnu Sina terpaksa membongkar pagar seng yang menutupi lahan seluas kira-kira 1,1 hektare itu. Maklum, Ibnu Sina bersikukuh lahan bekas SDN Melayu 2 ini sebagai aset daerah, bukan milik Duta Mall.
ADVERTISEMENT
Ibnu patut gusar karena Pemkot Banjarmasin punya bukti sahih kepemilikan lahan. Adapun Duta Mall tetap bandel menutupi lahan aset daerah seraya acuh atas surat keberatan yang dikirim Ibnu Sina. Pengelola Duta Mall, PT Govindo Utama, malah membuang material bangunan ke lahan sengketa tersebut.
Keputusan Ibnu Sina merobohkan sekat lahan sengketa itu sudah benar. Laku Duta Mall tak bisa ditoleransi lagi. Pemkot Banjarmasin mesti menyelamatkan aset daerah dari kepentingan pihak swasta. Kisruh semacam ini justru harus dijadikan momentum menata dan mendata kembali aset-aset daerah yang terbengkalai. Jangan sampai, aset daerah jatuh ke tangan pihak lain tanpa prosedur jelas.
Lokasi lahan sengketa ini memang strategis, tepat di pusat keramaian kota. Setelah sekat dirobohkan, Pemkot Banjarmasin berencana membangun Ruang Terbuka Hijau dan pusat kuliner. Ini tentu langkah tepat. Banjarmasin harus mewujudkan kota ramah berwawasan lingkungan. Pemkot Banjarmasin sudah semestinya menggencarkan pola pembangunan yang lebih inklusif dan bersahabat. Tolok ukur pembangunan tidak semata mengacu dari banyaknya bangunan beton yang mengepung suatu kota. (Diananta)
ADVERTISEMENT