Konten Media Partner

Kesal karena Kerap Di-bully, Safrudin Penggal Kepala Temannya

22 November 2018 19:42 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
Kesal karena Kerap Di-bully, Safrudin Penggal Kepala Temannya
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
banjarhits.ID, BANJARMASIN - Polisi bergerak cepat memburu pelaku pembunuhan Muhammad Rahmadi (19), warga Desa Tatah Layap RT 02, Kecamatan Tatah Makmur, Kabupaten Banjar.
ADVERTISEMENT
Korban ditemukan tewas dengan kepala terpenggal di pinggir Jalan Lok Baintan, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Selasa sore (20/11) sekitar pukul 14.00 WITA.
Setelah dilakukan identifikasi terhadap mayat korban, serta meminta keterangan dari para saksi, akhirnya polisi menangkap Muhammad Safrudin (19), yang tak lain adalah rekan kerja korban. Safrudin dan Ramhadi baru dua bulan dipecat dari gudang tempat keduanya bekerja.
Adapun Safrudin (19) ditangkap di Gang 55, Desa Bentok, Kecamatan Bati-bati, Kabupaten Tanah Laut (Tala) pada Kamis dini hari (22/11) pukul 00.55 WITA, dan langsung dibawa ke Polres Banjar untuk diproses lebih lanjut.
Safrudin sendiri merupakan warga Jalan Desa Sari Beranga, Kecamatan Bataguh, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.
“Menurut pengakuan tersangka, korban sering mengejek dan mem-bully, bahkan dituduh sering mencuri, sehingga membuat tersangka sakit hati dan menaruh dendam, dari situlah timbul niat untuk membuat perhitungan dengan korban,” kata Kapolda Kalsel, Irjen Pol Yazid Fanani, didampingi Dir Krimum Polda Kalsel, Kombes Pol Sofyan Hidayat, saat menggelar jumpa pers di Mapolda Kalsel, Kamis (22/11).
ADVERTISEMENT
“Dalam melancarkan aksinya, tersangka berencana mengajak korban ke Kalteng untuk mencari pekerjaan. Nah, saat di dalam perjalanan itulah korban dihabisi,” ucap Yazid.
Saat itu mereka naik motor sendiri-sendiri, korban memakai sepeda motor Jupiter MX dan tersangka membawa sepeda motor Yamaha Vixion. Namun, tiba-tiba tersangka berinisiatif untuk menumpang sepeda motor korban.
Saat mereka tiba di daerah Jalan Lok Baintan. Tersangka pura-pura ingin buang air kencil. Namun, ia mengatakan kepada korban bahwa dia malu jika kencing sambil berdiri di tepi jalan raya.
“Untuk itu, tersangka meminta korban ikut masuk ke dalam semak-semak untuk buang air kecil bersama-sama. Pada saat korban ikut kencing, tersangka menyerang dengan parang yang sudah disiapkan di dalam tasnya, dan menghabisi korban dengan cara memenggal kepalanya” ujar Yazid.
ADVERTISEMENT
“Usai melakukan pembunuhan sadis itu, pelaku membawa kepala korban dan membuangnya di pulau yang ada di tengah Jembatan Barito, Kabupaten Batola. Di mana kepala korban dibungkus tas plastik dan memasukkannya ke dalam tas milik korban,” tambahnya.
Bukan itu saja, selain membuang kepala korban, pelaku masih sempat mengambil barang korban berupa ponsel merk Xiaomi warna Gold, dompet warna Coklat merk Levis.
Menurut keterangan ayahnya, korban terakhir meninggalkan rumah untuk mendatangi kawannya dengan menggunakan sepeda motor Yamaha Jupiter MX pada Senin malam (19/11) .
Namun, sampai Rabu tak kunjung kembali ke rumah hingga pihak keluarga melihat berita penemuan mayat yang mengenakan pakaian seperti yang dipakai sang anak.
Mayat korban ditemukan ketika seorang warga buang air kecil dan melihat ada mayat di semak-semak. Penglihatannya itu langsung dilaporkan kepada warga lain yang kemudian menghubungi polisi. (Anang Fadhilah)
ADVERTISEMENT