Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten Media Partner
Kiprah Perjungan Ratu Zaleha Akan Tampil Lewat Tarian di HUT TMII
13 Maret 2018 9:56 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
ADVERTISEMENT
![Kiprah Perjungan Ratu Zaleha Akan Tampil Lewat Tarian di HUT TMII](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1520909540/1520909538706_rhoo7n_zsqqpg.jpg)
Banjarhits.id, Banjarmasin - Hari ulang tahun Taman Mini Indonesia Indah (TMII) ke-43 yang akan dirayakan pada 20 April 2018 di Jakarta, menjadi momen khusus bagi anjungan Provinsi Kalimantan Selatan di taman miniatur budaya nusantara gagasan Ibu Tien Soeharto tahun 1975.
ADVERTISEMENT
Kalsel diminta secara khusus menampilkan atraksi budaya berupa sendratari yang akan ditampilkan pada acara puncak. “Taman Budaya Kalsel mengirimkan 50 penari dari gabungan sanggar tari di Kalsel lewat tarian perjuangan dari pahlawan wanita Bumi Lambung Mangkurat Ratu Zaleha, judul tariannya ”Menjalung Ratu Zaleha,” kata Suharyanti Kasi Dokumentasi dan Promosi Taman Budaya Kalsel, Selasa (13/3/2018).
Tarian berdurasi 45 menit tersebut, kata Yanti, mengggambarkan kisah perjuangan tokoh pahlawan Kalsel Ratu Zaleha di era penjajahan Belanda. Menjalung artinya semangat rela berkorban. Kata Yanti, Taman Budaya Kalsel menampilkan sosok Ratu Zaleha karena ingin mengenalkan sosok pahlawan wanita, selain Pangeran Antasari.
”Kalsel punya sosok pejuang lain, yang kiprahnya sejajar dengan pahlawan wanita pejuang lainnya di Indonesia,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Manajer Program Budaya Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Ertis Yulia Manikam mengatakan, anjungan Provinsi Kalsel di TMII memang diminta menampilkan atraksi budaya yang dimiliki. Karena memang sesui visi-misi TMII, guna memberikan wahana edukasi dan kelestarian budaya nasional.
”Kami sengaja datang ke Banjarmasin guna kesiapan tari yang akan ditampilkan pada acara puncak ulang tahun TMMI 20 April 2018 yang akan dihadiri Menteri Riset Dikti dan Pariwisata,” katanya.
Ertis berharap, Kalsel lebih aktif menampilkan seni-budayanya serta potensi lain guna mengangkat keberadaan daerah ini. “Kami lihat potensi Kalsel luar biasa, ini yang kami dorong untuk aktif di TMII,” harapnya.
Menurut Yanti, Ratu zaleha merupakan puteri dari sultan Muhammad Seman dan cucu dari Pangeran Antasari. Dia lahir di Muara Lawung pada tahun 1880. Cucu pahlawan ini merupakan pejuang dalam mengusir penjajah saat terjadi Perang Banjar. Perjuangan tersebut dilakukannya untuk meneruskan cita-cita Pangeran Antasari dalam merebut kemerdekaan.
ADVERTISEMENT
Ratu Zaleha berjuang bersama dengan wanita-wanita suku Dayak yang telah memeluk Islam. Teman seperjuangannya antara lain Bulan Jihad, Wulan djihad, Illen Masidah.
Ratu Zaleha dikenal sebagai salah seorang tokoh emansipasi wanita di Kalimantan Selatan. Dia memiliki nama asli Gusti Zaleha. Ratu Zaleha menikah dengan Gusti Muhammad Arsyad. Mereka berdua berjuang bersama ayah Ratu Zaleha saat melawan Belanda. Setelah Benteng Manawing jatuh, mereka bersembunyi ke Lahei dan selanjutnya ke Mia di tepi Sungai Teweh.
Namun, Ayahnya gugur yang ditandai dengan jatuhnya Benteng Manawing. Dengan begitu, Perang Banjar pun dikatakan berakhir. Suaminya tertangkap dan menyerah kepada Belanda. Ratu Zaleha lalu berlanjut berjuang seorang diri. Namun, karena kesehatannya memburuk, Belanda menangkapnya dengan mudah pada 1906. (Anang Fadhilah)
ADVERTISEMENT