Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.0
Konten Media Partner
Wakil Wali Kota Banjarmasin Bantah Beri Uang Pelicin Rp 400 Juta
1 Maret 2018 13:58 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB

ADVERTISEMENT
Banjarhits.id – Wakil Walikota Banjarmasin, Hermansyah, sempat disebut-sebut ikut mengatur suap atas pembahasan Perda Penyertaan Modal PDAM Bandarmasih. Dugaan ini berasal dari celoteh terdakwa Iwan Rusmali di hadapan majelis hakim Pengadilan Tipikor Banjarmasin ketika sidang lanjutan kasus suap Perda Penyertaan Modal PDAM Bandarmasih pada Selasa (27/2/2018).
ADVERTISEMENT
Iwan mengatakan sosok Hermansyah yang menginisiasi pemberian uang pelicin alias fee sebanyak Rp 400 juta kepada anggota DPRD Banjarmasin. Uang itu, kata Iwan, berasal dari PT Adhi Karya lewat Kepala Dinas PUPR Banjarmasin, Gusti Riduan Sofyani. Uang Rp 400 juta ini diduga untuk memuluskan permohonan tambahan dana Rp 15 miliar ke dalam proyek perpipaan PDAM Bandarmasih.
Gusti Riduan Sofyani menguatkan pengakuan bekas Ketua DPRD Banjarmasin tersebut. Menurut Riduan, Hermansyah menginisiasi adanya fee Rp 400 juta yang akan diserahkan oleh seseorang yang bernama Fahri.
Toh, Hermansyah membantah keterangan sumir Iwan Rusmali. "Tidak benar, kami malah dimintai uang operasional 3 persen untuk biaya operasional oleh oknum pegawai Kementerian PUPR RI jika permohonan tersebut telah disetujui. Kalau soal Fahri mengambil uang itu, saya tak tahu. Saya tidak pernah memerintahkan Fahri mengambil uang itu," kata Hermansyah kepada wartawan, Kamis (1/3/2018).
ADVERTISEMENT
Hermansyah siap menjadi saksi persidangan untuk menjelaskan semuanya. Sidang atas terdakwa Iwan Rusmali dan Andi Effendi merupakan kelanjutan setelah mantan Dirut PDAM Bandarmasih, Muslih resmi divonis hukuman 1 tahun 5 bulan penjara denda Rp 50 juta subsider 1 bulan kurungan.
KPK mencokok empat orang atas dugaan suap pengesahan Perda Penyertaan Modal PDAM Bandarmasih pada Kamis malam, 14 September 2017. Mereka terdiri dari Iwan Rusmali, ketua DPRD Banjarmasin; Andi Effendi, Ketua Pansus Penyertaan Modal; Muslih, Dirut PDAM Bandarmasih; dan Trensis, manajer keuangan PDAM Bandarmasin. Nama Trensis divonis 1 tahun penjara denda Rp 50 juta subsider 1 bulan kurungan. (Hafiz Ramadhani)