Mafia Banjar 2: Dendam Lama Bisnis Gelap Tambang di Kalsel

Konten Media Partner
30 Oktober 2019 17:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fin Lee Neo, sutradara Mafia Banjar 2. Foto: Donny Muslim/banjarhits.id
zoom-in-whitePerbesar
Fin Lee Neo, sutradara Mafia Banjar 2. Foto: Donny Muslim/banjarhits.id
ADVERTISEMENT
Masih ingat film lokal Mafia Banjar yang sempat nge-tren di Youtube lima tahun silam? Sekuel film ini digarap sineas sutradara Fin Lee Neo. Dalam karya terbarunya, sinema bergenre laga itu mengambil judul “Mafia Banjar 2: Dendam”.
ADVERTISEMENT
Sesuai judul, Mafia Banjar 2 sedikit banyak bakal melanjutkan cerita dari film pertama: sisi muram Kalimantan Selatan yang berkaitan dengan gelapnya bisnis pertambangan, narkotika, hingga pembunuh bayaran.
Dalam Mafia Banjar 2, pemeran utama film, Ipunk -- yang merupakan pembunuh bayaran bos tambang -- berniat ingin memperbaiki diri setelah dipenjara selama 7 tahun.
Ipung pernah diringkus karena sempat berkongsi dengan seorang mafia tambang bernama Raymond. Ray meminta Ipunk untuk menghabisi lawan bisnisnya bernama Sikandar karena konflik lahan pertambangan di Tanjung, Kabupaten Tabalong.
Ujung-ujungnya, Ipunk bekerja sama dengan polisi untuk menghentikan kebengisan Raymond. Rencana itu terendus oleh Raymond CS. Ipunk mau dibantai. Alih-alih tewasn, Ipunk berhasil menghabisi sang mafia tambang dengan pistol.
ADVERTISEMENT
Masa lalu yang kelam itu membuat Ipunk harus berubah menjadi lebih baik. Tapi, saat keluar dari sel tahanan, dalam Mafia Banjar II, Ipunk malah berhadapan dengan musuh lamanya: komplotan Haji Salim dan Razy.
Razy ingin membalas dendam atas kematian adiknya yang tewas terbunuh saat insiden tujuh tahun silam. Siapa yang terbunuh? Fin Lee masih merahasiakannya.
Memakai Bahasa Banjar secara Utuh
Proses penggarapan film Mafia Banjar, selain sebagai wadah penyaluran hobi, juga menyimpan misi lain. Penanggung Jawab Produksi Mafia Banjar 2, M Risky Ariandy, menyebut karya terbaru mereka ini sekaligus mempromosikan kearifan lokal.
Kata Risky, masih sedikit karya-karya film yang mengambil tema kedaerah. Apalagi yang nekat mengambil Bahasa Banjar secara utuh dalam tayangan fillm. "Biasanya lo-gue, lo-gue aja. Maka dari itu kami tertarik mengambil bahasa Banjar secara penuh," kata dia kepada wartawan banjarhits.id, Rabu (30/10/2019).
ADVERTISEMENT
Tak cuma dari segi bahasa, mereka juga menampilkan lebih banyak spot-spot di sudut Kota Banjarmasin sebagai lokasi syuting, seperti kawasan Pelabuhan Pasar Baru, Pasar Lima dan Sudimampir, sampai Menara Pandang.
"Ini sebagai upaya kami memperkenalkan daerah juga. Dengan modal seadanya kami ingin membuktikan bahwa kita anak daerah juga bisa bikin film," kata dia.
Adapun film Mafia Banjar II yang digarap oleh PH Kreasi Anak Banua (KAB) ini akan diputar secara perdana di Blue Atlantic Hotel pada 2 November 2019 mendatang. Film akan diputar sebanyak dua kali dari sore hingga malam.
"Sehabis ini kita akan ada rencana lanjutkan ke Mafia Banjar The Movie. Digarap lebih professional. Tapi kita selesaikan ini dulu. Walaupun seadanya, kalau enggak dimulai dibuat, filmnya enggak bakal jadi-jadi," tutupnya.
ADVERTISEMENT