Konten Media Partner

Mati Listrik, Indocement Tarjun Setop Produksi 3 Bulan

19 Desember 2019 18:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paparan kinerja ITP Plant 12 Tarjun, Kabupaten Kotabaru pada Kamis (19/12/2019). Foto: Dodi Iskandar/banjarhits.id
zoom-in-whitePerbesar
Paparan kinerja ITP Plant 12 Tarjun, Kabupaten Kotabaru pada Kamis (19/12/2019). Foto: Dodi Iskandar/banjarhits.id
ADVERTISEMENT
PT Indocement Tunggal Prakarsa (ITP) Plant 12 Tarjun, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan membeberkan hasil kinerja perseroan selama tahun 2019. Agus Erfien, Advisor DGM merilis kinerja bisnis ITP kepada awak media, Kamis (19/12/2019).
ADVERTISEMENT
Dalam pemaparan, Agus Erfien mengatakan produksi clinker periode Januari - Desember tahun 2019 sebanyak 1,3 juta meter per kubik. Adapun produksi semen sebanyak 1,7 juta meter per kubik.
"Sedangkan direct payroll sebanyak 635 orang. Dan selain itu, PT ITP juga peraih sertifikat industri hijau tahun 2019 dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia," terang Agus Erfien kepada wartawan banjarhits.id, Kamis.
Agus Erfien melanjutkan, PT ITP juga mempunyai tantangan dan kendala selama beroperasi. Ia mencontohkan gangguan terhadap pembangkit listrik yang mengakibatkan pangsa pasar semen sempat dibanjiri produksi semen pesaing di wilayah Kalimantan Selatan.
"Pabrik sempat terhenti selama 3 bulan, sampai mengakibatkan lonjakan harga yang cukup signifikan. Namun, pada semester kedua, perusahaan dapat beroperasi kembali," kata Agus.
Plant 14 Indocement. Foto: Instagram @harmoni3roda
Adapun dalam hal CSR, PT ITP mendapat pengakuan dari LKBN Antara. Pahlawan Lokal binaan PT ITP meraih gelar Wanita Hebat Provinsi Kalimantan Selatan. Selain itu, dalam hal CSR penghargaan sertifikat Proklim (Program kampung iklim) diraih oleh Desa Langadai dan Tegal Rejo.
ADVERTISEMENT
Sedangkan Indocement meraih sertifikat Proklim Pendamping. “Juga Indocement telah mendistribusikan air pada musim kemarau di dua desa mitra, serta Vokasi untuk tingkat SMK yang sudah menjalin MOU dengan perusahaan," tuturnya.
Pada 2020, Agus Erfien berharap kondisi perekonomian semakin membaik.