Konten Media Partner

Meluruskan Peran Jong Borneo di Sumpah Pemuda 1928

27 Oktober 2018 18:35 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Meluruskan Peran Jong Borneo di Sumpah Pemuda 1928
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
banjarhits.id, Banjarmasin – Sosok Jong Borneo tiba-tiba menyeruak jelang peringatan Hari Sumpah Pemuda. Dalam sebuah artikel pemberitaan, Jong Borneo tidak berkontribusi dalam peristiwa bersejarah Sumpah Pemuda 1928 pada 27-28 Oktober, 90 tahun silam di Batavia—nama tempo dulu untuk Jakarta.
ADVERTISEMENT
Menurut sejarawan Universitas Lambung Mangkurat, Mansyur, sosok Jong Borneo terlibat langsung dalam peristiwa Kongres Pemuda II yang menghasilkan ikrar Sumpah Pemuda. Mansyur mengakui belum didapat arsip daftar peserta Kongres Pemuda II yang asli sebagai bukti daftar hadir peserta.
“Tetapi saya yakin bahwa Jong Borneo ikut serta mewakili Kongres Pemuda II itu, dibuktikan dengan adanya sumber ketikan tangan Achmad Darmawie seorang pelaku sejarah anggota PRI yang ditengkap Belanda tahun 1945,” kata Mansyur kepada wartawan banjarhits.ID, Sabtu (27/10).
Bukti ketikan tangan Achmad Darmawie ini termaktub dalam naskah jurnal pada 1981 berujudul ‘Detik-Detik Perjuangan Kemerdekaan di Banjarmasin Kalimantan Selatan, di Banjarmasin’. Selain itu, peran Jong Borneo terlacak dalam tulisan Anggraini Antemas dalam karya bukunya berjudul ‘Mutiara Nusantara Seri Kalimantan Selatan’ di halaman 90, terbitan Amuntai, Mega Sapura tahun 1988.
ADVERTISEMENT
Menurut Mansyur, keduanya menuliskan Kongres Pemuda II yang menghasilkan Sumpah Pemuda. Ia berkata kongres itu tidak hanya dihadiri para pemuda asal Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Maluku, melainkan pemuda Kalimantan turut hadir dalam peristiwa bersejarah ini.
“Pada kedua sumber sejarah bersifat primer dan sekunder ini menuliskan dua nama, yakni Masri dan G. Obus,” tutur Mansyur.
Mengutip pendapat sejarawan Kalsel Wajidi, Mansyur belum tahu apakah peran Masri dan G Obus dalam Kongres Pemuda II 1928 tersebut, hadir selaku pribadi atau mewakili organisasi kepemudaan asal Kalimantan.
Namun, kata dia, kehadiran dua pemuda itu mengkonfirmasi bahwa pemuda Kalimantan hadir ketika peristiwa Sumpah Pemuda 1928. Setelah Kongres pun, Mansyur mengingatkan, kedua pemuda ini membawa kabar baru pergerakan pemuda di tanah Jawa yang memberi pengaruh terhadap pergerakan pemuda di Kalimantan Selatan.
ADVERTISEMENT
Mansyur menambahkan, dalam sumber buku panduan sebelumnya yang terdapat di Museum Sumpah Pemuda hanya menyebut 82 peserta. “Padahal ada 750-an orang yang berpartisipasi menjadi peserta Kongres Pemuda 2. Dan jumlah 700 itu sangat sulit diidentifikasi satu persatu asal daerahnya,” pungkas Mansyur. (Zahidi)