Nangkadak, Buah Persilangan Nangka dan Cempedak

Konten Media Partner
11 Februari 2018 13:40 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nangkadak, Buah Persilangan Nangka dan Cempedak
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Banjarhits.id - Buah nangkadak cukup tersohor di Kota Banjarmasin dan Kalimantan Selatan. Nama buah ini dikenal persilangan nangka dan cempedak. Rasanya manis dan hampir bisa dipastikan panen sepanjang tahun.
ADVERTISEMENT
Ketua Koperasi Tani dan Nelayan Sejahtera Kota Banjarmsin, H Abdullah Basri, mengatakan nangkadak biasa dipanen setelah berumur 2-3 tahu pasca ditanam. Nangkadak punya keunggulan kombinasi dari indukannya sehingga lebih ekonomis untuk dikembangkan oleh para petani.
Menurut Abdullah , panen perdana nangkadak bisa berbuah sekitar 20-30 buah per pohon. Padahal nangka biasa berumur 6 tahun baru berbuah.
Pohon yang tingginya hanya sekitar 3 meter ini, menghasilkan buah sebesar 2-3 kg, lebih kecil dari nangka tapi lebih besar dari cempedak. Rasanya pun sangat manis dengan daging buah yang tebal dan biji yang kecil. Selain itu daging buahnya pun berwarna kuning terang seperti cempedak.
"Buah ini terlihat cantik dengan pohon pendek, buah yang dihasilkan banyak," tambah Abdullah.
ADVERTISEMENT
Keunggulan lain buah ini adalah rasanya tidak terpengaruh kondisi cuaca. Buah nangkadak yang dipanen pada musim hujan pun tetap manis. Tidak seperti nangka atau varietas cempedak lain, yang rasa manisnya akan berkurang jika dipanen di musim penghujan.
Jika dibandingkan dengan nangka biasa, ukuran buah nangkadak memang lebih kecil. Tapi, dengan jumlah buah lebih banyak dan dapat berbuah sepanjang tahun, buah ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
Tinggi pohon ini yang sekitar tiga meter membuatnya cocok ditanam di pekarangan rumah. Buahnya berbentuk silindris dan terlihat padat.
Ketika buah nangkadak matang, aromanya terasa sangat lembut, tidak setajam aroma buah cempedak. Tekstur daging nangkadak juga lembut tapi tebal, dengan biji yang kecil.
ADVERTISEMENT
Dagingnya juga tidak lengket karena getah yang menempel sangat sedikit. Selain itu, daging buahnya berwarna kuning terang, sehingga menjadi pemikat untuk menyantapnya. Rasa buahnya, tentu saja sangat manis.
Nangkadak sebenarnya sudah lama ada, namun pamornya belum banyak dikenal orang. “Peminatnya masih sedikit, mungkin karena banyak yang belum tahu saja,”ucap Abdullah.
Abdullah sendiri sedang memulai membudidayakannya di lahan seluas 1,4 hektar lebih. Ia berharap dengan banyaknya nangkadak diikutkan dalam expo seperti bisa kian mempopulerkan buah ini ke masyarakat.
Nagkadak dijual di pasaran dengan harga Rp 20 ribu rupiah perkilonya, harga ini dianggap sesuai dengan kualitas dan rasa yang dimilikinya. Selain menjual buah, dia juga menjual bibit nangkadak dengan harga Rp 10-20 ribu per batang.
ADVERTISEMENT
Selain buahnya yang langsung bisa dimakan, nangkadak juga bisa diolah menjadi berbagai makanan lain seperti dodol, selai, dan bisa di buat olahan kripik bahkan kulitnya pun masih bisa dimakan dengan di olah menjadi mandai Nangkadak. (Hafiz Ramadhani)