Konten Media Partner

Operasional 2019, BRT Banjarbakula Baru Siap 2 Koridor

7 Oktober 2018 6:33 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Operasional 2019, BRT Banjarbakula Baru Siap 2 Koridor
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
banjarhits.ID, Banjarmasin – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menunggu kesiapan sarana halte sebelum operasional Bus Rapid Transit (BRT) di kawasan Banjarbakula (Banjarmasin, Banjarbaru, Martapura, Barito Kuala, dan Tanah Laut). Pihak ketiga lewat dana CSR ikut berpartisipasi membangun halte BRT.
ADVERTISEMENT
Wakil Gubernur Kalimantan Selatan, Rudy Resnawan, menuturkan sudah mengajak para pengusaha ikut berpartispasi agar membangun halte Bus Rapid Transit (BRT). “Insya Allah, awal tahun 2019 sudah bisa beroperasi. Karena bulan Desember 2018, BRT bantuan Menhub dikirimkan ke Kalsel, sekitar lima bus dari 15 bus yang dijanjikan,” kata Rusdy Resnawan, selepas Company Gathering Percepatan Operasional Angkutan Massal Bus Rapid Transit (BRT) di Banjarmasin, Sabtu malam (6/10).
Kata Rudy, dua koridor lebih dulu beroperasi dari enam koridor yang dibangun untuk kelancaran BRT di Banjarbakul. Menurut dia, operasional BRT butuh ditopang 112 halte, baik ukuran kecil (sistem portabe), sedang, dan besar demi keperluan penumpang yang berangkat dan pulang.
Kepala Dinas Perhubungan Kalsel, Rusdiansyah, mengundang pengusaha untuk mempercepat realisasi pembangunan halte BRT. “Kami sudah dapat 71 pengusaha konsorsium dari CV Maju Bersama, sisanya ada 41. Dan pengusaha yang sudah menyanggupi 15 pengusaha,” kata Rusdiansyah.
ADVERTISEMENT
Menurut Rusdiansyah, perusahaan diberi kesempatan memasang iklan perusahaannya, misalnya halte lokasinya ada dekat kantor PT Jasa Raharja, maka haltenya diberi nama halte Jasa Raharja. Selama tiga tahun perusahaan bebas retribusi atas iklan yang menempel di halte tersebut.
Dimana desain halte serta bahan serta estimasi biaya pembuatan sudah disiapkan Pemprov Kalsel, termasuk soal desain, model, spesifikasi pihak pengusaha yang harus membangun. Biaya pembuatan satu halte berkisar Rp 25 juta hingga Rp 68 juta tergantung bahan.
Halte akan dipusatkan di Terminal Pal 17 untuk koridor 2, dan koridor 1 dipusatkan di Pal 0. Ia berkata dana pembangunan halte untuk Bus Rapid Transit (BRT) masih difokuskan dari program CSR. Pihak ketiga bisa membangun halte dengan mendapat space branding di setiap haltenya.
ADVERTISEMENT
"Pembangunan halte terus digenjot karena disesuaikan pengoperasian Bandara Syamsudin Noor awal tahun 2019, menjadi bandara internasional,” katanya.
Titik halte koridor 1 untuk melayani rute Kota Banjarmasin-Kota Banjarbaru pergi pulang dengan 35 titik halte. Sementara untuk titik halte koridor 2 melayani rute Liang Anggang, Kota Banjarbaru-Kota Martapura pergi pulang dengan 23 titik halte. (Anang Fadhilah)