Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten Media Partner
Pangeran Cevi Minta Belanda Pulangkan Tengkorak Demang Lehman
27 Juni 2019 19:04 WIB

ADVERTISEMENT
Keturunan Raja Banjar lewat Pangeran Hidayatullah, YM Pangeran Cevi Y Isnendar, berharap pengembalian tengkorak kepala laskar Perang Banjar, Demang Lehman, agar secepatnya dipulangkan ke Tanah Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan.
ADVERTISEMENT
Sebab, kata Cevi, kerabat dan masyarakat Banjar bisa segera melakukan proses pemakaman sesuai adat dan agama yang dianut sosok Demang Lehman. Sebagai keturunan Raja Banjar, Pangeran Cevi merasa punya empati terhadap rencana pemulangan tengkorak Demang Lehman dari Belanda ke Kalsel.
Menurut Cevi, almarhum Demang Lehman dikenal Panglima Perang Banjar yang ditakuti Belanda kala itu. Belanda memenggal kepala Demang Lehman, setelah itu kepala pejuang asal Banjar ini dibawa ke Belanda. Adapun tubuh Demang Lehman dikubur di Kabupaten Banjar.
"Saya sendiri sebagai keturunan dari Pangeran Hidayatullah berharap bisa secepatnya dipulangkan. Manusia yang asalnya diciptakan dari tanah ya harus dikembalikan ke tanah, bukan menjadi tontonan atau sebagai pajangan seperti yang terjadi di museum Belanda," ucap YM Pangeran Cevi kepada wartawan banjarhits.id -- official partner kumparan.com, Kamis (27/6).
ADVERTISEMENT
Cevi melanjutkan bahwa kepala Demang Lehman dihargai 2.000 Gulden oleh Belandan. Prajurit Belanda membawa tengkorak Demang Lehman ke negara kolonial itu sebagi bukti mampu menaklukkan Demang Lehman yang dikenal kokoh dan kuat.
"Karena dikenal kokoh dan kuat, lalu saat hukuman gantung itu dipotonglah lehernya kemudian terpisah kepala dan badan. Kepalanya dibawa ke Belanda sebagai bukti dan diduga badannya sudah dikubur saat itu di Bumi Banjar yang sampai saat ini masih belum ditemukan makam badan beliau," paparnya.
YM Pangeran Cevi menegaskan pemakaman tengkorak kepala Demang Lehman sebagai upaya menjalankan ajaran Islam karena sosok almarhum menganut Islam. Itu sebabnya, kata Cevi, tengkorak Demang Lehman mestinya dimakamkan sesuai ajaran Islam dengan kembali ke tanah.
ADVERTISEMENT
"Bukan sebagai pajangan seperti yang sekarang ini. Tapi seharusnya dikuburkan agar sesuai dengan syariat ajaran agama Islam," Cevi melanjutkan. Ia berharap masyarakat Indonesia tidak perlu mengeluarkan ekspresi berlebih ketika tengkorak Lehman dikembalikan.
"Cukup dikembalikan, kita sudah bersyukur karena bisa menguburkan yang secara tidak langsung sudah menjalankan kewajiban sesuai ajaran agama iIslam. Saya yakin sang Syahidin sudah tenang di surga sana," tutupnya.