Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
PDAM Bandarmasih Keluhkan Buruknya Kualitas Sumber Air Baku
22 Maret 2018 9:36 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
ADVERTISEMENT

Banjarhits.id, Banjarmasin - Pihak PDAM Bandarmasih di Kota Banjarmasin mengeluhkan kualitas pasokan air baku yang semakin menurun seiring tingginya pencemaran sungai akibat kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) di hulu.
ADVERTISEMENT
Direktur Umum PDAM Bandarmasih, Farida, mengatakan sumber air baku PDAM Bandarmasih sangat bergantung aliran sungai dan irigasi waduk Riam Kanan. Menurut dia, buruknya kualitas air baku memicu tingginya biaya produksi air minum untuk mengolah air sungai menjadi air bersih dan air minum.
"Dari waktu ke waktu kualitas sumber air baku semakin merosot. Ini berpengaruh pada semakin tingginya biaya produksi air PDAM," tutur Farida di Banjarmasin, Kamis (22/3).
PDAM Bandarmasih mengandalkan air baku bersumber dari irigasi waduk Riam Kanan dan air sungai. Air sungai di Kalsel terutama Sungai Martapura dan Sungai Barito kualitasnya semakin buruk akibat pencemaran logam berat dan bakteri e-coli.
Farida mengatakan tingkat kekeruhan tinggi saat penghujan dan kadar garam melebihi baku mutu saat kemarau karena intrusi air laut. Karena itu, Farida mendorong stakeholder dan masyarakat luas bersama-sama menjaga kelestarian sungai dan lingkungan.
ADVERTISEMENT
"Perlu upaya semua pihak, pemerintah melalui kebijakannya dan masyarakat ikut bersama memelihara sungai. Kualitas air baku Sungai Martapura seharusnya kelas A, tetapi kondisi di lapangan kelas C," ujarnya.
PDAM Bandarmasih saat ini mempunyai cakupan layanan air bersih hingga 99,9 persen di Kota Banjarmasin dan 11.000 sambungan di wilayah Kabupaten Banjar dengan kapasitas 2.250 liter perdetik.
Sementara cakupan layanan rata-rata PDAM di Kalsel selain Banjarmasin adalah 20-30 persen. Untuk menjaga ketersediaan air baku, pihaknya merancang pembangunan embung raksasa yang mampu menampung satu juta kubik air sebagai persediaan air warga saat kemarau panjang.
Persoalan lainnya, ia mengatakan PDAM Bandarmasih menghadapi kendala masih tingginya tingkat kebocoran air hingga 29 persen serta kondisi jaringan perpipaan dan distribusi yang sebagian besar sudah tua. (Hafiz Ramadhani)

ADVERTISEMENT