Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten Media Partner
Pembiayaan Investasi dan Multiguna Mendominasi di Kalsel
5 Desember 2018 2:46 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB

ADVERTISEMENT
banjarhits.ID, BANJARMASIN - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan Sosialisasi Ketentuan Fidusia 2018 di Kota Banjarmasin, Selasa (4/12). Kegiatan ini merupakan kerjasama antara OJK bersama Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) dan stakeholder teknis.
ADVERTISEMENT
Direktur Pcngawasan Lembaga Jasa Keuangan, Kantor OJK Regional 9 Kalimantan Muhammad Nurdin Subandi, sosialisasi fidusi bertujuan meningkatkan pemahaman stakeholder di industri pembiayaan antara lain perusahaan pembiayaan, perusahaan jasa penagihan dan notaris.
Menurut dia, masyarakat mesti tahu ketentuan dan mekanisme fidusia berdasarkan aturan yang berlaku. Nurdin menuturkan kinerja industri perusahaan pembiayaan di Kalimantan dan Kalsel per September 2018, yakni piutang pembiayaan di Pulau Kalimantan sebesar Rp36,2 triliun, meningkat 17 ,40% yoy.
Kemudian piutang pembiayaan di Provinsi Kalimantan Selatan sebesar Rp 10,8 triliun, meningkat 27,39% yoy. Ia mengklaim jumlah penyaluran piutang pembiayaan di Provinsi Kalimantan Selatan merupakan tertinggi kedua di Pulau Kalimantan setelah Provinsi Kalimantan Timur.
“Dari sisi pertumbuhan, piutang pembiayaan di Provinsi Kalimantan Selatan merupakan yang tertinggi kedua setelah Kalimantan Barat,” kata Subandi.
ADVERTISEMENT
Di Kalimantan Selatan, menurut dia, pembiayaan investasi dan pembiayaan multiguna merupakan jenis kegiatan usaha terbesar dengan persentase masing-masing sebesar 63,38% dan 31,58%.
Berdasarkan sektor ekonomi, pertambangan dan pertanian mendominasi penyaluran pembiayaan dengan persentase sebesar 52%. Rasio Non Performing Financing (NPF) gross di Pulau Kalimantan sebesar 2,80%, lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 6,23%.
“Rasio Non Performing Financing (NPF) gross di Provinsi Kalimantan Selatan sebesar 1,44%, lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 2,41%,” katanya. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman stakeholder terhadap ketentuan Fidusia yang berlaku. (Anang Fadhilah)