Pemprov Kalsel Rancang Grand Desaign Cegah Karhutla

Konten Media Partner
23 Agustus 2019 20:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Kehutanan Kalsel Hanif Faisol Nurofiq dan Kepala Bappeda Kalse, Nurul Fajar Desira (kiri) di sela latihan karate di kantor Setdaprov Kalsel, Jumat 23 Agustus 2019.
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Kehutanan Kalsel Hanif Faisol Nurofiq dan Kepala Bappeda Kalse, Nurul Fajar Desira (kiri) di sela latihan karate di kantor Setdaprov Kalsel, Jumat 23 Agustus 2019.
ADVERTISEMENT
Pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Kalimantan Selatan masih difokuskan di area ring I atau aset vital kawasan Bandara Syamsudin Noor. Kendati demikian, daerah lain tetap menjadi perhatian mengingat Kalsel berkomitmen daalam hal pencegahan dan penanggulangan.
ADVERTISEMENT
Hal itu dikemukakan Kepala Badan Perencanaan dan dan Pembangunan Derah Provinsi Kalimantan Selatan Nurul Fajar Desira saat rapat penyusunan rencana aksi pencegahan dan penanggulangan bencana, di Kantor Setdaprov Kalsel, Kota Banjarbaru Jum'at (23/8/2019).
Fajar menyebut, Pemprov Kalsel bersama Universitas Lambung Mangkurat sedang menyusun grand desaign pencegahan dan penanggulangan karhutla di Kalsel.
"Apa saja yang dibutuhkan kemudian berapa anggaranya masih kita kaji dan kita susun," kata Nurul Fajar kepada banjarhits.id, Jumat.
Fajar meminta agar rapat selanjutnya menghadirkan pihak Angkasa Pura 1 untuk mendapatkan saran berapa ideal jarak padang pesawat terhadap asap akibat karhutla.
Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan Hanif Faisol Nurrafiq menyebut Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor ingin Bandara Syamsudin Noor terbebas dari bencana asap.
ADVERTISEMENT
Hanif mengimbau BPBD Kalsel untuk bergerak cepat memetakan potensi bencana, evaluasi upaya yang dilakukan selama ini serta langkah mengurangi bencana asap ke depan.
Data migitasi bencana, khususnya di wilayah sekitar Bandara Syamsudin Noor, selanjutnya akan diserahkan kepada Universitas Lambung Mangkurat (ULM) untuk dirumuskan bersama.
Rapat ini merupakan yang pertama, tentunya bakal ada rapat lanjutan terkait pemantapan grand desain pencegahan dan penanggulangan karhutla tahun 2020. (Adv)