Pohon Sudah Ditebang, Hantu Masih Gentayangan Ganggu Warga

Konten Media Partner
8 Agustus 2019 13:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pohon Kariwaya yang sudah ditebang di RT 6 Gang Haidar, Jalan Pangeran Samudera, Kota Banjarmasin pada Kamis 8 Agustus 2019. Foto: Zahidi/banjarhits.id
zoom-in-whitePerbesar
Pohon Kariwaya yang sudah ditebang di RT 6 Gang Haidar, Jalan Pangeran Samudera, Kota Banjarmasin pada Kamis 8 Agustus 2019. Foto: Zahidi/banjarhits.id
ADVERTISEMENT
Warga lingkungan RT 6 dan 7 Gang Haidar, Jalan Pangeran Samudera, Kota Banjarmasin masih dibekap kecemasan akibat ulah makluk gaib yang mendiami pohon besar berusia ratusan tahun. Padahal, Dinas Lingkungan Hidup Banjarmasin sudah menebang ranting dan batang pohon itu.
ADVERTISEMENT
Toh, warga masih sering ditemui kejadian mistis di sekitaran lokasi. Gangguan gaib ini dalam bentuk tangisan perempuan dan anak kecil.
"Kan ada di sana sisa dari pohon, nah saya pernah melihat di sana bayang-bayang yang tidak jelas. Bahkan suara perempuan menangis lagi dalam kerumunan akar ranting sisa tebangan pohon itu," ujar seorang warga, Madi kepada wartawan banjarhits.id, Kamis (8/8/2019).
Menurut dia, beberapa hari setelah penebangan pohon Kariwaya dan Beringin di lokasi tersebut, ada anak-anak di lingkungan Gang Haidar diserang sakit misterius seperti demam dan menggigil secara mendadak.
"Kemaren setelah Rabu itu penebangan dihentikan, Kamisnya itu anak-anak langsung bepidara semua. Apakah karena memang musim perubahan cuaca dan iklim, atau karena hal-hal gaib, kami tidak mengetahui. Yang pasti setelah dilakukan pidara itu perlahan berangsur-angsur kondisi anak anak tadi membaik," bebernya.
ADVERTISEMENT
Ketua RT 07, Yurna, membenarkan beberapa anak-anak sempat sakit setelah DLH Banjarmasin memangkas sebagian ranting pohon pada 29 Juli - 1 Agustus 2019. "Setelah itu tanggal 2 atau tanggal 3 saya lupa ini dilakukan pengobatan tersendiri dengan cara pidara. Akhirnya saat ini anak-anak sudah merasa baik baik saja," katanya.
Melihat hal itu, Yurna tak ingin menduga-duga terlalu jauh. Ia menganggap semua itu kemungkinan terjadi secara kebetulan karena di Banjarmasin sedang mengalami pancaroba dari musim penghujan ke musim kemarau.
Dampaknya, kondisi cuaca sangat panas saat siang hari dan sangat dingin pada malam hari. "Kami tidak ingin mengaitkan dengan mistis, positif thingking aja. Yang jelas kami berharap semua baik-baik saja," ucapnya.
Adapun sesepuh di sana, Yasin menyesalkan pihak DLH menebang pohon tidak keseluruhan. Padahal masyarakat setempat meminta pertolongan agar dilakukan penebangan pohon secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
"Ya mau gimana lagi, ini saja sudah Alhamdulillah ditebang, cuma kalau bisa sih seluruhnya," harap Yasin.