Potret Prasejarah di Gua Liang Bangkai, Kalimantan Selatan

Konten Media Partner
13 Oktober 2019 13:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dinding pada Gua Liang Bangkai di Desa Dukuhrejo, Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel. Foto: banjarhits.id
zoom-in-whitePerbesar
Dinding pada Gua Liang Bangkai di Desa Dukuhrejo, Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel. Foto: banjarhits.id
ADVERTISEMENT
Terletak di sebuah bukit kapur, Gua Liang Bangkai pamornya makin melejit. Pelancong makin ramai berkunjung ke Gua Liang Bangkai yang berada di Desa Dukuhrejo, Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, terutama akhir pekan dan hari libur.
ADVERTISEMENT
Lokasi ini bisa ditempuh sekitar 1 jam 30 menit dari Batulicin. Selain Gua Liang, di desa ini juga terdapat banyak gua-gua lainnya.
Gua Liang Bangkai di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel. Foto: banjarhits.id
Ada Gua Babi, Gua Sumur Gua Putri, dan Gua Tujuh Pintu. Tapi warga lebih mengenalnya Gua Liang Bangkai. “Sementara ini ada 13 gua yang sudah didata,” kata si juru kunci Gua Liang Bangkai, Nursiono kepada banjarhits.id, Minggu (13/10/2019).
Mulut utama Gua Liang Bangkai. Foto: banjarhits.id
Antar mulut gua saling terhubung satu sama lain. Dipandu Nursiono banjarhits.id diajak menelusuri dan menelisik sebagian gambar peninggalan pra sejarah yang sempat diteliti para arkelog.
“Kalau keliling enggak cukup sehari. Ada puncak gua yang harus mendaki dulu ke Gua Kayangan. Di sana ada gambar mirip hewan dinosaurus, burung enggang, dan hewan lain. Totalnya ada 300-an gambar yang pernah diteliti,” kata Nursiono.
Kondisi mulut Gua Liang Bangkai. Foto: banjarhits.id
Ia meyakini masih banyak gua-gua lain di kawasan Liang Bangkai yang belum dieksplorasi. Hal ini berkaitan dengan keamanan para pengunjung.
ADVERTISEMENT
Wisata Gua Liang Bangkai dibuka untuk umum sejak tahun 2012. Tapi, kata dia, pengunjung mulai ramai berdatangan pada tahun 2014. Kini, Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu terus melengkapi sarana pendukung wisata Gua Liang Bangkai.
Pelancong menelusuri Gua Liang Bangkai. Foto: banjarhits.id
Sejumlah pekerja sibuk menyelesaikan sarana semacam gazebo dan tempat penjaja makanan. Untuk ke Liang Bangkai tak dipungut biaya alias gratis. Nursiono pun tak menetapkan tarif jasa bagi pelancong yang ingin berkeliling gua.
“Seikhlasnya saja, saya juga sudah dapat honor dari Dinas Pariwisata. Kalau untuk wisata pelajar, gratis,” ujar Nursiono.
Bercak kotorang kelelawar di Gua Liang Bangkai. Foto: banjarhits.id
Saat berkunjung ke Gua Liang Bangkai, ada baiknya membawa bekal makanan, minuman, dan lampu penerangan. Sebab, pengelola belum menyiapkan sarana penjaja makanan dan persewaan alat penerangan. Di dalam gua pun belum dilengkapi lampu, sehingga gelap gulita.
Gambar jejak prasejarah di Gua Liang Bangkai. Foto: banjarhits.id