Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
![Ritual sembelih babi di kantor Borneo Indobara (BIB), Selasa (4/2/2020). Stringer banjarhits.id](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1580817966/jhw69tmz0vdg3s3myguz.jpg)
ADVERTISEMENT
Kisruh sengketa lahan kembali muncul yang melibatkan warga Dayak dan perusahaan. Ratusan warga Desa Sebamban Baru, Kecamatan Sungai Loban, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan menggelar unjuk rasa di PT Borneo Indo Bara (BIB) pada Selasa (4/11/2020).
ADVERTISEMENT
Warga Dayak dan ormas Lembaga Musyawarah Masyarakat Dayak Kalimantan Selatan (LMMDKS) itu menuntut penyelesaian sengketa lahan hak ulayat yang melibatkan PT BIB. PT BIB bergerak di bidang pertambangan batu bara.
Massa yang menuntut penyelesaian sengketa lahan ini berasal dari Desa Sebamban Baru, Sebamban Lama, Mangkalapi, dan Hatiif.
Massa aksi tiba di lokasi pada pukul 13.40 wita di lokasi PT BIB, lalu minta persetujuan ritual adat Dayak Loksado yang dipimpin Kepala Adat Dayak Kaltim, Rustani.
Adapun sebagai pawang ritual adat adalah Incau, tokoh adat Dayak yang ikut memotong satu ekor babi sebagai persembahan ke leluhur Dayak.
Korlap dari LMMDKS, Dana Lamur kepada stringer banjarhits.id, mengatakan dirinya belum pernah diajak mediasi oleh manajemen BIB. Menurut dia, BIB memang pernah mengundang acara mediasi di Batulicin, namun yang hadir pelaksana Sekretaris LMMDKS yang baru dilantik.
ADVERTISEMENT
Uniknya, aksi demontrasi justru diikuti Suku Dayak asal Kalimantan Timur. Perwakilan Dayak asal Kaltim, Rustani, menuturkan aksi demonstrasi ini dalam bentuk damai demi kesejahteraan warga.
“Walaupun kami beda provinsi, pada intinya kami ingin Indonesia baik damai dan sejahtera. Isi kemerdekaan kita jangan sampai ada yang sengsara dibuat-buat dan untuk musyawarah selanjutnya agar direalisasikan atau diputuskan dalam dialog ini,” kata Rustani.
Menurut dia, masyarakat hanya tahu bahwa tanah itu adalah tanah warga. “Untuk itu kita sama-sama duduk untuk mensejahterakan rakyat,” kata Rustani.
Menginjak pukul 15.20 Wita, kegiatan ritual adat selesai. Kemudian dilakukan mediasi antara perwakilan massa aksi dan manajemen PT BIB.
Direktur Sekuriti dan Strategi PT BIB, Robin, mengharga aksi massa dan ritual adat yang digelar di kantor PT BIB. “Suatu kehormatan dapat berkenalan dengan saudara-saudara LMMD KS. Kita sepakat bersama mendorong dan mendukung pemerintah dalam menyelesaikan masalah ini,” kata Robin.
ADVERTISEMENT
Menurut Robin, PT BIB sudah proaktif berkirim surat ke pemerintah daerah Kalsel dan Tanah Bumbu, dan mediasi di Jakarta. Ia berkata Pemprov Kalsel sudah ounya tim verifikasi sesuai arahan dari Menkopolhukam terkait permasalahan ini.
“Untuk menjalin talisilaturahmi dan membangun desa, kita mempunyai program CSR dan perusahan sangat ingin menimbulkan kebersamaan agar tidak mudah di adu domba,” ujar Robin.
Kepala Teknik Tambang PT BIB, Hariadi, mendorong pemda aktif berdialog agar permasalah sengketa lahan cepat selesai.
Negosiasi di antara LMMD-KS, warga Dayak, dan manajemen PT BIB menghasilkan tiga kesepakatan:
ADVERTISEMENT
Staf humas PT BIB, Hamzah, tak menjawab gamblang atas aksi massa Suku Dayak tersebut. “Sesuai arahan pemerintah untuk verifikasi, om. Masih on progress,” demikian pesan WhatsApp Hamzah.