Konten Media Partner

Puluhan Tanaman Herbal Mati akibat Kemarau

17 September 2019 13:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tanaman herbal milik Sri Wahyuni yang mati akibat kemarau. Foto: Zahidi/banjarhits.id
zoom-in-whitePerbesar
Tanaman herbal milik Sri Wahyuni yang mati akibat kemarau. Foto: Zahidi/banjarhits.id
ADVERTISEMENT
Kemarau panjang di Kota Banjarmasin memicu kerugian bagi pembibit tanaman herbal. Suhu panas dan tingginya kadar garam air sungai menjadikan tanaman herbal milik Sri Wahyuni layu.
ADVERTISEMENT
Menurut Sri, kemarau tahun 2019 menjadi tahun yang paling banyak terjadi insiden matinya tumbuhan herbal yang ditanam di pekarangan rumahnya. Ia berkata, tidak kurang dari 30 pot tanaman herbal mati dalam beberapa pekan terakhir.
"Awalnya saat memasuki musim kemarau kemaren ada 130 jenis tercatat. Hari ini paling tidak sampai 100 jenis lagi, banyak yang sudah mati," ucap Sri Wahyuni kepada wartawan banjarhits.id, Selasa (17/9/2019).
Jenis tanaman herbal yang cepat mati saat musim kemarau seperti tanaman temulawak. Hingga kini ada puluhan pot tanaman temulawak milik Sri yang mati saat musim kemarau 2019.
"Temulawak ini kan untuk nafsu makan, kangker juga liver, nah khasiatnya sungguh luar biasa. Sangat sayang padahal jika harus melihat mati hanya karena gara gara suhu panas," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Ihwal perawatan, Sri mengaku rutin merawat dan menyiram tanaman tersebut saban hari. Bahkan yang awalnya menyiram setiap pagi, kini Sri harus memperhatikan sejumlah tanaman herbal itu setiap saat.
"Jadi selalu saya pantau, kalau ada yang kering kita siram," kata Sri.
Namun Sri menyayangkan pengaruh dari kadar garam yang mencemari sungai turut memicu kematian beberapa tumbuhan herbal tersebut. Sri mengklaim ada beberapa tumbuhan herbal yang tidak bisa beradaptasi dengan air asin.
Sri terbiasa menyiram tanaman herbal pakai air sungai. "Sayang kalau air PDAM kan mahal biayanya, tapi kalau tahu begini jadi ada yang mati tanamannya, mending pakai PDAM aja kedepannya," tutup Sri.
Camat Banjarmasin Tengah, Diyannor mengatakan pekarangan tanaman herbal milik Sri Wahyuni yang bertempat di Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Teluk Dalam, merupakan satu-satunya pembibitan tanaman herbal di Banjarmasin.
ADVERTISEMENT
"Satu satunya, makanya ketika ada perlombaan tanaman herbal selalu diikutkan ibu Sri Wahyuni ini," singkatnya.