Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
![Kemacetan parah di proyek renovasi Jembatan Sungai Lulut, Kota Banjarmasin pada Sabtu, 13 Juli 2019. Foto: Donny Muslim/banjarhits.id](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1563023888/q5ce8slxfolj3ieddp26.jpg)
ADVERTISEMENT
Pengerjaan proyek konstruksi Jembatan Sungai Gardu I dan II, Kelurahan Sungai Lulut, Kota Banjarmasin, tanpa membuka akses darurat bagi kendaraan roda dua dan roda empat. Praktis, pengendara harus mencari rute alternatif lain ketika melintas di jalur tersebut.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Bina Marga PUPR Kalsel, Yasin Toyib, mengatakan dalam perencanaan proyek awal, cuma Jembatan Sungai Lulut yang dibangunkan akses darurat berupa jembatan kayu. Sebab, jalur ini merupakan akses vital penghubung dua daerah: Kota Banjarmasin-Kabupaten Banjar.
"Untuk dua jembatan ditambah Jembatan Sungai Lulut, semua dibongkar habis. Pada perencanaan awal kami, Jembatan Gardu Satu dan Gardu Dua diarahkan ke jalan lain seperti Kompleks Rahayu," ujarnya kepada banjarhits.id pada Sabtu (13/7/2019).
Kendati demikian, pihaknya mempertimbangkan aspirasi masyarakat apabila nantinya dua jembatan lainnya perlu jalur darurat. Ia akan melakukan simulasi lalu lintas terlebih dahulu dengan acuan perencanaan awal.
Yasin belum tahu rinci kapan konstruksi tiga jembatan mulai dibangun. Sebab, pihaknya masih menunggu pembebasan lahan di kawasan Jembatan Sungai Lulut yang belum diselesaikan Pemkab Banjar.
ADVERTISEMENT
Ia berharap secepatnya digarap. “Waktu mepet sekali, tapi masih ada dua rumah daerah Kabupaten Banjar belum jelas pembebasannya. Janjinya bisa selesai 1 Agustus nanti. Mudahan bisa tepat janji ya," tandasnya.
Warga Sungai Lulut, Sabri, mengaku lebih senang jika dibangunkan akses darurat. Menurut pedagang toko kelontong ini, akses jalan darurat memudahkan aktivitas bagi pengendara yang melintasi Sungai Gardu.
"Misalnya pake rute lain ya harus memutar lagi lewat Kompleks Rahayu. Apalagi mereka yang rumahnya melewati Jembatan Sungai Gardu II, akan lebih jauh lagi memutarnya. Ya saya harap semoga bijak saja lah pemerintah," ujarnya.
Adapun Kepala Dinas Perhubungan Kalsel, Rusdiansyah, mengatakan tidak ada jalur darurat bagi pengendara roda 4 atau lebih untuk rute Sungai Lulut – Banjarmasin – Kabupaten Banjar dan sebaliknya via Jalan Martapura Lama. Menurut dia, pengendara mobil mesti melintasi Jalan Ahmad Yani via Pematang Gambut untuk sampai ke Sungai Tabuk, dan sebaliknya.
ADVERTISEMENT
"Ya terpaksa harus kembali ke jalan besar, baru masuk Pematang dan belok kiri ke arah Sungai Tabuk," ucapnya.
Rusdiansyah mengakui belum ada hasil kajian rekayasa lalu lintas oleh konsultan. Namun, ia menegaskan tidak ada akses darurat bagi roda empat, selain melintasi Jalan Ahmad Yani yang butuh waktu lebih lama.
"Kalau roda dua aman-aman saja, diberikan jalan kecil di samping jembatan. Tapi roda empat ini yang akan terancam memutar lebih jauh," bebernya.