Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Rumah yang terletak di lingkungan RT 3 Kelurahan Handil Bakti, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, ini tampil unik. Masyarakat setempat menyebut rumah ini sebagai ‘Rumah Abunawas’.
ADVERTISEMENT
Ya, bagian depan rumah itu dibanguan mewah mengadopsi arsitektur dan ornamen Eropa. Namun, bagian belakang rumah justru dibiarkan berdinding kayu. Rumah ini sempat viral dan menjadi buah bibir masyarakat karena nyeleneh.
Bagian muka ‘Rumah Abunawas’ memiliki 10 pilar yang dibanguan puluhan tahun lalu. Pemiliknya Asikin, seorang dokter kenamanan asal Kota Banjarmasin.
Ketua RT 3, Samsura menemani banjarhits.id melihat ‘Rumah Abunawas’ pada Minggu sore (20/10/2019). Rumah Samsura tidak jauh dari ‘Rumah Abunawas’.
Dia menceritakan rumah yang berdiri di atas lahan sepanjang 53 meter dan lebar 11 meter, itu memang sudah lama tidak ditempati lagi.
"Saya dengar kabar mau dijadikan rumah makan. Makanya mungkin jalan di sini mulai lebar, dibanguan beliau (pemilik rumah, red) jembatan, ada rencana membangun rumah makan," kata Samsura kepada wartawan banjarhits.id, Minggu (20/10).
ADVERTISEMENT
Menurut dia, ada alasan mengapa pemilik sampai mengosongkan rumah itu. "Dulu sempat ditempati oleh anak buah pemilik, cuma katanya karena tidak ada yang jaga kontrakan di Banjarbaru, jadi rumah ini terpaksa ditinggalkan," jelas Samsura.
'Rumah Abunawas' semula bangunan rumah biasa, tak ada yang mencolok. Setelah itu, Asikin membangun bagian muka rumah berkonsep arsitektur Eropa. Namun, pembangunan fisik rumah tak lagi diteruskan karena kondisi lingkungan yang sepi.
"Dulu kan di sini sepi. Mungkin beliau (si pemilik) menunggu daerah sini ramai, baru pembangunanya dilanjutkan," imbuhnya.
Apa yang Dikatakan Samsura itu ada benarnya. Saat ini, jalan di sepanjang Handil Bakti mulai dilebarkan. Pemilik ‘Rumah Abunawas’ agaknya mulai membangun jembatan di depan rumah seiring makin ramainya lingungan setempat.
ADVERTISEMENT
Jembatan yang dulunya dari kayu ulin, diganti beton. Banyak yang penasaran, mengapa banguan ini hanya dibangun mewah di bangian depan, sedang bagian belakang hanya banguan kayu biasa.
"Saya kurang tahu persis kapan pembanguannya, yang jelas sudah puluhan tahun," ucap Samsura.