Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten Media Partner
Sampah Ilung Ganggu Wisata Susur Sungai Martapura
10 Desember 2018 17:42 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
![Sampah Ilung Ganggu Wisata Susur Sungai Martapura](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1544438511/ilung_sampah_banjarmasin_hdx56u.jpg)
ADVERTISEMENT
banjarhits.ID, BANJARMASIN – Tumpukan ilung (eceng gondok) memenuhi Sungai Martapura di bawah Jembaran Antasari, Kota Banjarmasin pada Senin (10/12). Serangan ilung dan sampah plastik lain melumpuhkan arus transportasi air yang kerap melewati Sungai Martapura.
ADVERTISEMENT
Menurut Kepala Bidang Sungai Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Thony, timnya sudah menurunkan kapal sapu-sapu untuk mengatasi tumpukan sampah di bawah Jembatan Antasari. Lantaran volume sampah cukup banyak, maka butuh waktu lama mengurai sampah menuju Sungai Gampa.
"Tidak mudah ya, perlu waktu 3 sampai 4 jam untuk mengirim sampah ini ke Sungai Gampa karena jarak yang jauh dan laju kapal sapu-sapu yang terbatas. Kami masih upayakan dan dibantu dishub tadi untuk melancarkan jalur transportasi air," ucap Thony kepada banjarhits.ID, Senin (10/12).
Seorang warga, Anang mengatakan tumpukan sampah ini mengikuti arus sungai dari hulu ke hilir. Menurut dia, sampah sering muncul ketika air sungai surut di bawah Jembatan Antasari. Namun saat air sungai pasang, maka tumpukan sampah larut ke Sungai Barito dan Sungai Gampa.
ADVERTISEMENT
Tumpukan sampah ilung menghambat lalulintas klotok wisata susur sungai. Selain itu, pemandangan kota pun terganggu akibat penumpukan sampah di sungai. Menurut Ihsan, motoris klotok metsi ekstra hati-hati ketika malam hari karena banyak sampah memenuhi Sungai Martapura.
Adapun Kabid Pengembangan Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin, Khuzaimi membenarkan tumpukan sampah kiriman ini mengganggu jalur wisata susur sungai di Banjarmasin.
"Seperti yang terjadi tadi malam ada kelotok kita 6 buah yang diderek secara paksa untuk memasuki Sungai Martaputa yang melintas di depan Siring Piere Tendean dan Siring Bekantan," ucap Khuzaimi.
Lebih lanjut, Khuzaimi menuturkan jika diperlukan pihak Disbudpar bisa saja menurunkan kelotok untuk membantu mengurai tumpukan sampah tersebut agar larut. Tumpukan sampah sering muncul di antara Jembatan Antasari dan Jembatan Pasar Lama.
ADVERTISEMENT
"Kami siap turunkan kelotok untuk membantu menguraikan sampah larut menjauh dari sungai ini. Aliran Sungai Martapura yang tertumpuk sampah merupakan bagian dari jalur wisata susur sungai," kata Khuzaimi. (Zahidi)