Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten Media Partner
Kontrak Kapal Pertamina yang Terbakar di Banjarmasin Sudah Habis
27 Mei 2018 16:26 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
![Kontrak Kapal Pertamina yang Terbakar di Banjarmasin Sudah Habis](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1527413041/1527413038326_y2ofgh_oslemh.jpg)
Banjarhits.id, Banjarmasin - Kapal pengangkut 4.000 kiloliter solar milik PT Pertamina, Self Propelled Oil Barge (SPOB) Srikandi, ludes dilumat api ketika bongkar muatan solar di depo Terminal BBM Banjarmasin, Kelurahan Kuin Cerucuk, Kota Banjarmasin pada Jumat (25/5) sekitar pukul 02.00-04.00 wita. Menurut head Communication Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VI Kalimantan, Alicia Irzenova, kapal Srikandi kebetulan habis masa kontrak dengan pemilik kapal.
ADVERTISEMENT
Namun, ia tak menjelaskan detail nama perusahaan pemilik kapal dan berapa angka kerugian materiil akibat kebakaran itu. Alicia menolak membuka kerugian materi karena menyangkut proses pengurusan asuransi pemilik kapal.
“Kebetulan SPOB Srikandi itu sudah habis kontrak dan memang direncanakan diganti dengan kapal (SPOB) Andita. Sesuai hak kami dalam UU Informasi Keterbukaan Publik, tidak kami infokan (angka kerugian materi) karena akan berpengaruh pengurusan asuransi pemilik,” kata Alicia Irzenova kepada banjarhits.id, Minggu (27/5).
Alicia hanya menyampaikan materi yang menyangkut kepentingan publik. Ia memastikan kapal pengganti Srikandi sudah menuju Banjarmasin dari depo Terminal BBM Kotabaru sejak dua hari lalu.
Data yang dihimpun banjarhits, kapal Srikandi 511 dengan kapten Lekius Sefnat Hidede, itu sedang tambat di dermaga (jetty) 3 saat bongkar muatan solar ke Terminal BBM Banjarmasin. “Saat itu piket jaga mualim 2 melakukan kontrol bongkar muatan tersebut, tiba-tiba ada api yg menyambar dari kapal tugboat yang sandar di belakang SPOB SRIKANDI,” kata seorang saksi mata.
ADVERTISEMENT
Api sempat berkobar di atas air menuju ke tangki 4, dan mualim 2 mencoba menghubungi petugas depot BBM karena api cepat menyambar ke tangki 3 di sisi kanan KM Srikandi 511.
Melihat api terus membesar, masing-masing kru kapal menyelamatkan diri. Adapun SPOB GONAYA III, SPOB NAJEHA, dan SPOB AJB 03 yang sedang tambat di pangkalan SADP, melepas tali jangkar agar hanyut ke tengah Sungai Barito. Meski begitu, api sempat mengenai ketiga kapal yang hanyut ke tengah perairan Sungai Barito itu. Kapal yang tidak mengalami kerusakan parah dibawa docking.
Alicia mengatakan Pertamina mengantisipasi agar kebakaran tidak mempengaruhi kondisi suplai BBM di Terminal BBM yang merupakan supply point BBM Banjarmasin dan sekitarnya.
ADVERTISEMENT
“Stok tersedia di Terminal Banjarmasin saat ini sebanyak 9.143.000 liter terdiri dari 4.600.000 liter Solar, 225.000 liter Pertamina Dex, 530.000 liter Premium, 373.000 liter Pertamax, 3.515.000 liter Pertalite,” kata Alicia.
Ia memastikan pasokan BBM terdiri dari poduk solar sebanyak 1.824.000 liter, premium 2.957.000 liter dan Pertamax 2.058.000 liter. Pasokan berikutnya direncanakan suplai solar sebanyak 5.453.000 liter akan tiba.
Kemudian, Pertamina akan mendatangkan pasokan BBM dari Terminal BBM Kotabaru sebanyak 2.700.000 liter Premium, 600.000 liter Pertamax, dan 2.400.000 liter Pertalite yang diperkirakan tiba di Terminal BBM Banjarmasin pada Minggu (27/5). Pengiriman juga dilakukan untuk produk solar sebanyak 3.700.000 liter dari Kilang Balikpapan yang akan tiba pada Minggu.
Terminal BBM Banjarmasin adalah salah satu supply point BBM di Kalimantan Selatan yang memiliki 106 SPBU. Supply point Kalimantan Selatan lainnya adalah Terminal BBM Kotabaru dengan kapasitas tangki 70.000.000 liter ditambah floating storage berkapasitas 85.000.000 liter. (Diananta | Hanafi)
ADVERTISEMENT