Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten Media Partner
Ujian Sekolah Madrasah Ibtidaiyah di Kalsel Akan Pakai Android
12 Februari 2019 21:43 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
ADVERTISEMENT
Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalimantan Selatan akan menguji coba beberapa Madrasah Ibtidaiyah (MI) untuk Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) memakai operasi android.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kemenag Kalsel, Fajriannor Subhi mendorong MI mengaplikasikan ujian sekolah berbasis android dan komputer. "Kami mendorong bukan hanya ujian nasional saja. Tahun 2019 jika memang memungkinkan akan diterapkan android, paling tidak tahun 2020 sudah dilaksanakan di semua MI se-Kalsel," kata Fajriannor Subhi kepada wartawan banjarhits.id, Anang Fadhilah, Selasa (12/2).
Pihaknya mulai menyiapkan aplikasi khusus USBN bagi Madrasah Ibtidaiyah. Aplikasi ini telah diisi dengan sejumlah soal yang dibuat tim dan tersimpan di bank soal. Menurut dia, USBN memakai HP android lebih praktis, efisien, dan murah.
“Dengan HP Android merek Cina seharga Rp300 ribu, sekolah MI sudah bisa menerapkan ujian dengan ringkas,” Fajriannor melanjutkan.
Fajri segera melakukan studi banding ke Kota Makassar dan Palembang yang lebih awal menerapkan ujian lewat HP android di sekolah MI dan SMU. Lewat pola ujian dengan Android, kata dia, siswa tak perlu lagi repot-repot menyiapkan alat tulis seperti pensil 2b, penggaris UN dan penghapus.
ADVERTISEMENT
Peserta ujian cukup mengganti jawaban dengan mengklik salah satu opsi jawaban. Sebelum mengerjakan soal ujian, peserta harus login sesuai data. Masing-masing siswa memiliki akun untuk mengerjakan soal mata pelajaran yang diujikan.
Fajri berasumsi pelaksanaan Ujian Semester Berbasis Komputer (USBK) tidak perlua cemas kendala, misalnya mati lampu. Sebab, mayoritas siswa di sekolah telah menggunakan smartphone berbasis Android dan IOS.
Kalaupun peserta tak punya smartphone atau laptop, pihak sekolah menyiapkan komputer agar memudahkan siswa dalam mengikuti ujian. Dengan menggunakan aplikasi ujian di smartphone, para siswa tidak bisa melakukan kecurangan. Selain soal-soal yang diacak, para siswa juga tidak bisa membuka aplikasi pencarian Google.
“Dimana paket datanya kami sudah matikan semua. Jadi ketika login pengerjaan soal mereka tidak bisa membuka aplikasi apapun selain aplikasi ujian,” tandasnya.
ADVERTISEMENT
Untuk pelaksanaan USBN, kata Fajri, sekolah yang sudah siap ada 200 madrasah dari 582 se-Kalsel. Jadi sudah mencapai 37,78 persen bisa melaksanakan di tahun 2019. Diharapkan tahun 2021, semua MI di Kalsel sudah melaksanakn ujian berbasis komputer.