Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
Video: Waduh, 40 Orang Keracunan Air Kelapa di Barito Kuala
22 Februari 2018 18:25 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB

ADVERTISEMENT
Banjarhits.id- Keracunan massal setelah minum air kelapa menghebohkan warga di Kecamatan Tabunganen, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Kuala, Sugian Noor, mengatakan ada 40-an orang yang keracunan setelah menenggak air kelapa di sebuah warung depan Puskesmas Tabunganen.
ADVERTISEMENT
Menurut Sugia Noor, lima korban keracunan sempat dirawat di Puskesmas Tabunganen. Adapun korban lainnya, kata dia, mendapat perawatan di tempat lain karena keluhan mual-mual tidak langsung dirasakan sesaat setelah minum air kelapa. Korban menderita mual-mual dan kepala pusing. Sugianoor menuturkan lima korban sempat diinfus oleh petugas medis di Puskesmas Tabunganen.
“Kejadiannya Selasa sore, tanggal 20 lalu. Habis ada acara, lalu sebagian minum air kelapa di warung depan puskesmas, ada yang langsung mules, ada yang baru sampai rumah baru kerasa mulesnya,” kata Sugian Noor kepada Banjarhits.id, Kamis (22/2).
Ia menduga ada kemungkinan air kelapa yang dijual itu sudah kedaluwarsa atau bercampur air yang kurang higienis. Alhasil, kata Sugianoor, air kelapa terpapar bakteri yang memicu keracunan. “Mungkin sudah didiamkan lama, lalu ada bakterinya. Kami sudah ambil air kelapanya,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Kalaupun ada korban yang sampai dirawat di RSUD Ulin Kota Banjarmasin, Sugian Noor memastikan korban berasal dari Kota Banjarmasin dan baru merasakan sakit setelah tiba di Banjarmasin. Sebab, korban keracunan bukan saja berasal dari Kecamatan Tabunganen, melainkan sebagian dari kecamatan lain dan Kota Banjarmasin.
Itu sebabnya, ia membantah ada 25 korban keracunan dirawat di Puskesmas Tabunganen. Informasi yang diterima Banjarhits.id, ada 25 orang keracunan diinfus di Puskemas Tabunganen. Mereka menderita muntah, berak, dan kedinginan. Sebagian warga justru menduga pasien itu terpapar wabah penyakit. "Mulai dokter, bidang, perawat, dan masyarakat sekitar," tulisa sebuah pesan WhatsApp. (Diananta) Foto: Pixabay