Cerita Mistis Makam Raja Blongkod di Gorontalo

Konten Media Partner
20 Mei 2019 19:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Makam Raja Blongkod terletak di areal perkebunan warga di Desa Dunggala, Kecamatan Tapa, Kabupaten Bone Bolango. Senin, (20/5) Foto : Rahmat Ali/banthayoid
zoom-in-whitePerbesar
Makam Raja Blongkod terletak di areal perkebunan warga di Desa Dunggala, Kecamatan Tapa, Kabupaten Bone Bolango. Senin, (20/5) Foto : Rahmat Ali/banthayoid
ADVERTISEMENT
BANTHAYO.ID, GORONTALO - Makam Raja Blongkod atau Bulonggodu terletak di Desa Dunggala, Kecamatan Tapa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. Makam itu berada di hamparan tanah tegalan yang ditanami jagung oleh warga sekitar.
ADVERTISEMENT
Bagi pendatang baru yang ingin melihat makam tersebut, akan sulit menemukan lokasi tanpa memperhatikan penanda arah yang dipasang oleh Balai Pelestaraian Cagar Budaya (BPCB) Gorontalo.
Kebanyakan warga di Desa Dunggala mengenalnya sebagai makam Atinggola. Saat menyambangi makam Blongkod, Banthayo.id ditemani penjaga makam, Abdul Wahab Arugay (83).
Selain Makam Raja Blongkod, di kawasan ini terdapat pula sejumlah makam kuno dengan berbagai ukuran yang diduga milik keluarga dan para pengikut Raja. (Foto:Rahmat Ali/banthayoid)
Abdul Wahab bercerita, dirinya sudah menjaga makam Raja Blongkod sejak usianya 16 tahun. Ia mengatakan di sekitaran makam Raja Blongkod, dulunya terdapat makam-makam para raja, keluarga raja, dan prajuritnya.
Namun, lambat laun jejak makam para keluarga raja dan prajuritnya hilang begitu saja. Apalagi lokasi tersebut merupakan perkebunan milik warga.
“Makam Raja Blongkod sebenarnya berada di tengah-tengah makam lainnya. Di sekitar makam itu ada makam para keluarga raja dan juga panglima atau prajurit dari Raja Blongkod,” katanya, Senin (20/5).
ADVERTISEMENT
Abdul tak banyak berkisah soal kehidupan Raja Blongkod. Di usia yang semakin tua, pikun kian mendera ingatannya. “Yang saya ingat menurut cerita orang tua saya, makam ini sudah ada sejak awal kejayaan Islam di Gorontalo. Ia (Raja Blongkod) memerintah di pesisir Utara Sulawesi,” jelas Abdul.
Raja Blongkod dipercaya pernah memerintah Pohalaa atau Kerajaan Atinggola dan Bintauna. (Foto:Rahmat Ali/banthayoid)
Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Gorontalo, Burhanis Ramina, menjelaskan makam ini telah ditetapkan sebagai cagar budaya nasional dengan SK Menteri PM.10/PW.007/MKP/210 dan telah dilakukan pemagaran dan pembuatan papan situs BPCB Gorontalo pada tahun 2012.
“Masih perlu riset panjang terkait sejarah dari makam Blongkod. Dan hingga kini kita juga belum mengetahui siapa yang dimakamkan di tempat itu,” tutur Burhanis.
Namun menurut informasi yang didapatnya, Raja Blongkod dipercaya pernah memerintah Pohalaa atau Kerajaan Atinggola dan Bintauna.
Bentuk makam yang menyerupai mahkota dengan empat Sudut kerucut yang tinggi, memiliki nilai status sosial yang tinggi. (Foto:Rahmat Ali/banthayoid)
Struktur bangunan makam menggunakan batu karang, bahkan struktur pagar juga menggunakan bahan yang sama. Dengan bentuk menyerupai mahkota yang sudutnya membentuk kerucut dan meninggi
ADVERTISEMENT
Menurut Burhanis, dari segi tekstur dan bahan, makam ini memiliki nilai status sosial yang tinggi. “Dengan bentuk makam dan beberapa Bangunan di sisinya, memperjelas bahwa makam ini dimiliki oleh petinggi atau seorang raja yang memiliki gelar tertinggi di Gorontalo,” jelas Burhanis.
Di lokasi makam ada juga empat makam lain yang berada di luar pagar makam Raja Blongkod. Namun Burhanis menambahkan, hingga saat ini tidak ada orang yang tahu persis asal-usul keempat makam tersebut.
Hingga kini kawasan makam Raja Blongkod masih menyimpan banyak cerita dan misteri yang belum terpecahkan. (Foto:Rahmat Ali/banthayoid)
Beberapa orang percaya bahwa makam Raja Blongkod ini dijaga oleh kucing hitam berkalung emas.
“Sejumlah orang pun menganggap makam ini penuh mistis. Apalagi cerita tentang penjaga makam yang katanya seekor kucing hitam berkalung emas yang hanya bisa dilihat oleh orang-orang tertentu,” katanya.
ADVERTISEMENT
Idris Ntoma (71), seorang budayawan mengungkapkan, Raja Blongkod, dipercaya merupakan anak dari Sultan Eyato. Blongkod terkenal lantaran memiliki enam orang istri. Para istri tersebut bernama Putri Dumpa, Putri Nggeyuhi, Putri Bilungungo, Putri Wahimolongo, Putri Bintalo, dan Putri Botutihe.
Menurut kesaksian warga, makam Raja Blongkod, dijaga seekor mahluk gaib berupa kucing hitam berkalung emas. (Foto:Rahmat Ali/banthayoid)
“Raja ini pernah memimpin di wilayah Bintauna yang berada di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Sulawesi Utara, karena dia diberikan kekuasaan oleh ayahnya. Dan kenapa dia dimakamkan di sekitar Bone Bolango? Karena sebelumnya ia merupakan Raja Bolango,” tutup Idris.
----
Reporter : Rahmat Ali
Editor : Febriandy Abidin