Konten Media Partner

Foto: 800 Hektare Sawah di Kabupaten Gorontalo Alami Puso

3 September 2019 17:58 WIB
clock
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seluas 800 hektare (Ha) sawah di Kabupaten Gorontalo gagal panen akibat kemarau dan rusaknya irigasi. Foto: Dokumen Banthayo.id
zoom-in-whitePerbesar
Seluas 800 hektare (Ha) sawah di Kabupaten Gorontalo gagal panen akibat kemarau dan rusaknya irigasi. Foto: Dokumen Banthayo.id
ADVERTISEMENT
BANTHAYO.ID,GORONTALO - Sebanyak 800 dari total 65.000 hektare (Ha) sawah padi di Kabupaten Gorontalo gagal panen atau puso. Hal itu diakibatkan kemarau panjang yang melanda daerah tersebut.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo, Rahmat Pomalingo, mengatakan gagal panen terjadi di Kecamatan Limboto, Kecamatan Limboto Barat, Kecamatan Telaga dan Kecamatan Tabongo.
Sebagian padi yang sempat bersemai tidak dapat ditanam. Foto: Dokumen Banthayo.id
"Karena pasokan air di sejumlah wilayah semakin langka, menyusul semakin meluasnya kekeringan dampak kemarau panjang. Akhirnya kondisi padi puso, rusak berat, dan rusak sedang," jelas Rahmat, Selasa (3/9).
Gagal panen diprediksi akan lebih meluas. Karena irigasi yang diandalkan petani dalam kondisi kurang baik.
Petani setempat memilih untuk menunda penanaman padi akibat irigasi rusak. Foto: Dokumen Banthayo.id
Namun, menurut Rahmat Pomalingo, sesuai rapat penanggulangan inflasi pangan dengan Bulog Gorontalo, ketersediaan bahan pangan di Provinsi Gorontalo masih cukup memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Jadi, ini hanya berdampak pada produksi dari para petani, tidak mengancam stok pangan di daerah," tuturnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo, Rahmat Pomalingo, saat memberikan keterangan pada wartawan. Foto: Dokumen Banthayo.id
Seorang petani di Kecamatan Telaga, Samsudin (43 tahun), mengatakan gagal panen terjadi karena irigasi tak berfungsi maksimal.
ADVERTISEMENT
Seorang petani membakar padi sisa penyemaian yang belum sempat ditanam. Foto: Dokumen Banthayo.id
"Biasanya masyarakat di sini panen dua kali dalam setahun. Tapi saat ini hanya sekali. Itu pun kondisi padi yang lain mulai rusak," pungkas Samsudin.
Tanaman padi di Kabupaten Gorontalo gagal panen atau puso. Foto: Dokumen Banthayo.id
Gagal panen terbesar terjadi di empat Kecamatan di Kabupaten Gorontalo. Foto: Dokumen Banthayo.id
Pasokan air di sejumlah wilayah semakin langka, menyusul semakin meluasnya kekeringan dampak kemarau panjang. Foto: Dokumen Banthayo.id
Selain pengaruh kemarau, gagal panen terjadi karena irigasi tak berfungsi maksimal. Foto: Dokumen Banthayo.id
Kondisi padi yang mengalami puso, hingga rusak berat. Foto: Dokumen Banthayo.id
----
Reporter : Rahmat Ali, Burdu
Editor : Febriandy Abidin