Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten Media Partner
Foto: 800 Hektare Sawah di Kabupaten Gorontalo Alami Puso
3 September 2019 17:58 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
![Seluas 800 hektare (Ha) sawah di Kabupaten Gorontalo gagal panen akibat kemarau dan rusaknya irigasi. Foto: Dokumen Banthayo.id](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1567506772/igcvzg8k2kzu0jk6uxf5.jpg)
ADVERTISEMENT
BANTHAYO.ID,GORONTALO - Sebanyak 800 dari total 65.000 hektare (Ha) sawah padi di Kabupaten Gorontalo gagal panen atau puso. Hal itu diakibatkan kemarau panjang yang melanda daerah tersebut.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo, Rahmat Pomalingo, mengatakan gagal panen terjadi di Kecamatan Limboto, Kecamatan Limboto Barat, Kecamatan Telaga dan Kecamatan Tabongo.
"Karena pasokan air di sejumlah wilayah semakin langka, menyusul semakin meluasnya kekeringan dampak kemarau panjang. Akhirnya kondisi padi puso, rusak berat, dan rusak sedang," jelas Rahmat, Selasa (3/9).
Gagal panen diprediksi akan lebih meluas. Karena irigasi yang diandalkan petani dalam kondisi kurang baik.
Namun, menurut Rahmat Pomalingo, sesuai rapat penanggulangan inflasi pangan dengan Bulog Gorontalo, ketersediaan bahan pangan di Provinsi Gorontalo masih cukup memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Jadi, ini hanya berdampak pada produksi dari para petani, tidak mengancam stok pangan di daerah," tuturnya.
Seorang petani di Kecamatan Telaga, Samsudin (43 tahun), mengatakan gagal panen terjadi karena irigasi tak berfungsi maksimal.
ADVERTISEMENT
"Biasanya masyarakat di sini panen dua kali dalam setahun. Tapi saat ini hanya sekali. Itu pun kondisi padi yang lain mulai rusak," pungkas Samsudin.
----
Reporter : Rahmat Ali, Burdu
Editor : Febriandy Abidin