Foto: Kementan RI Monitoring dan Evaluasi Program Upland di Gorontalo

Konten Media Partner
25 Februari 2024 13:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kementan Monitoring dan Evaluasi Program Upland di Gorontalo. Minggu (25/2). Foto: Dok Banthayo
zoom-in-whitePerbesar
Kementan Monitoring dan Evaluasi Program Upland di Gorontalo. Minggu (25/2). Foto: Dok Banthayo
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gorontalo-Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia melakukan monitoring dan evaluasi program Upland di Provinsi Gorontalo.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo Muljadi D. Mario bersama Konsultan Individu Upland Project, Annalia Bahar (kanan) dan Manager Upland Gorontalo, Sofyan Husin (kiri) saat meninjau lokasi UPPO di Desa Dulamayo Selatan, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo. Foto: Dok Banthayo
Kedatangan rombongan tim monev yang terdiri dari Dosen Fakultas Teknologi Industri Pertanian (FTIP) Universitas Padjadjaran (Unpad) Edy Suryadi, Tim Teknis Kementan Pusat Reni Kustiari dan Konsultan Individu Upland Project Annalia Bahar, disambut langsung Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo Muljadi D. Mario dan Manager Upland Project Gorontalo, Sofyan Husin di lokasi pembangunan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) di Desa Dulamayo Selatan, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo.
Kepala Dinas Provinsi Gorontalo bersama tim monev berdiskusi dengan ketua kelompok tani di Dulamayo Selatan. Foto: Dok Banthayo
Monitoring dan evaluasi yang dilakukan Kementan bertujuan untuk mendorong dan memacu penerima program Upland agar lebih sigap dalam mempercepat pelaksanaan serapan kegiatan tahun anggaran 2023.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo Muljadi D. Mario meninjau embung pertanian yang dibangun melalui program Upland. Foto: Dok Banthayo
Tim Monev ini me-monitoring dan mengevaluasi dengan meninjau secara langsung progres kegiatan pembangunan UPPO, Jalan Usaha Tani (JUT) dan Embung pertanian di Desa Dulamayo Selatan.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo bersama kelompok tani Desa Toyidito, Kecamatan Pulubala, Kabupaten Gorontalo. Foto: Dok Banthayo
“Kami sangat antusias dan menyambut baik kehadiran tim monev dari Pusat. Dengan dilakukannya diskusi dengan para petani diharapkan dapat memecahkan persoalan yang dihadapi petani pisang gapi di Kabupaten Gorontalo,” ujar Manager Upland Project Gorontalo, Sofyan Husin. Sabtu (24/2).
ADVERTISEMENT
Dosen Fakultas Teknologi Industri Pertanian (FTIP) Universitas Padjajaran (Unpad) Edy Suryadi dan Tim Teknis Kementan Pusat, Reni Kustiari saat berdiskusi dengan fasilitator desa. Foto: Dok Banthayo
Pada kesempatan kunjungan di Kabupaten Gorontalo, tim monev juga meninjau progres pembangunan Gedung Kelomok Usaha Bersama (KUBE) di Desa Toyidito, Kecamatan Pulubala, yang dibangun melalui program Upland. Di sini tim monev juga melakukan identifikasi potensi konservasi air dan konservasi lahan.
Konsultan Individu Upland Project, Annalia Bahar bertatap muka langsung dengan petani pisang gapi di Desa Toyidito Selatan, Kecamatan Pulubala. Foto: Dok Banthayo
”Kunjungan ini bertujuan untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap proyek Upland yang sedang berjalan serta berdiskusi bersama pihak terkait di Kabupaten Gorontalo,” kata Konsultan Individu Upland Project, Annalia Bahar.
Tim Monev Kementan bersama petani pisang gapi di Desa Toyiditio. Foto: Dok Banthayo
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo, Rahmat Pomalingo mengatakan, dalam kunjungan itu, tim monev Pusat bertatap muka langsung dengan para kelompok tani di dua desa penerima program Upland di Gorontalo. Dihadapan tim monev petani binaan Upland project menyampaikan berbagai masukan dan keinginan mereka.
Monitoring dan evaluasi oleh Kementerian RI ini, diakhiri dengan meninjau sejumlah lokasi Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yang dikelola oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) penerima bantuan Upland Project. Foto: Dok Banthayo
“Para petani berdiskusi langsung tim monitoring, berbagai hal mereka bahas demi kemajuan program Upland,” ungkap Rahmat.
ADVERTISEMENT
Monitoring dan evaluasi oleh Kementerian RI ini, diakhiri dengan meninjau sejumlah lokasi Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yang dikelola oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) penerima bantuan Upland Project.