Konten Media Partner

Foto: Sepinya Bandar Udara Djalaluddin Gorontalo

2 Agustus 2019 18:56 WIB
clock
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Bandar Udara Djalaluddin Tantu, yang berada di Desa Tolotio, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo. Jumat (2/8). Foto: Burdu/banthayoid.
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Bandar Udara Djalaluddin Tantu, yang berada di Desa Tolotio, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo. Jumat (2/8). Foto: Burdu/banthayoid.
ADVERTISEMENT
BANTHAYO.ID,GORONTALO - Bandar Udara Djalaluddin di Gorontalo masih sepi penumpang. Saya menelusuri setiap sudut kawasan bandar udara, namun tak melihat aktivitas penumpang.
ADVERTISEMENT
Di dalam bandar udara hanya terlihat beberapa petugas yang berjaga di pintu masuk keberangkatan. Ada juga petugas kebersihan yang tetap melaksanakan tugasnya meski sepi penumpang.
"Sudah tugas kami menjaga dan membersihkan bandar udara walau kondisi saat ini sepi," ujar Linda Umar (35), seorang petugas kebersihan, Jumat (2/8).
Terminal keberangkatan di bandara yang tampak sepi dari aktivitas penumpang. (Foto : Burdu/banthayoid)
Sejumlah kafe di bandar udara terlihat tanpa pelanggan. Bahkan tenant yang ada di kawasan bandara udara harus ditutup karena kurangnya pembeli. Meski sudah dilengkapi berbagai fasilitas penunjang, tak lantas menjamin Bandar Udara Djalaluddin Gorontalo ramai.
Suasana bandar udara yang sepi tanpa adanya penumpang berseliweran menjadi hal yang kontras dengan kondisi pada umumnya. Padahal gedung terminal bandar udara baru diresmikan Menteri Perhubungan RI pada tahun 2016.
ADVERTISEMENT
Kepala Bandara (Kabandara) Kelas 1 Djalaluddin Gorontalo, Power Sihaloho, membenarkan adanya penurunan penumpang domestik terkait harga tiket pesawat yang melonjak. Bukan hanya di Gorontalo saja, namun kondisi seperti itu terjadi hampir di semua daerah.
Tenant yang ada di kawasan bandara terpaksa gulung tikar, karena tak ada pembeli. (Foto : Burdu/banthayoid)
Power juga tak menepik sepinya penumpang berdampak terhadap pedagang di bandar udara.
“Kantin memang banyak yang tutup karena tidak bisa membayar sewa lapak,” kata Power.
Power menambahkan, sebelumnya terdapat 12 pesawat dengan 24 penerbangan yang beroperasi di Bandar Udara Djalaluddin Gorontalo.
Karena jumlah penumpang yang terus menurun, pada Oktober 2018 lalu, jumlah penerbangan hanya tersisa sembilan pesawat dengan 18 kali penerbangan setiap hari.
Tak ada satu pun penumpang yang bisa ditemui di bandara. (Foto: Burdu/banthayoid)
Penumpang Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan tugas perjalanan dinas paling banyak menggunakan perjalanan. Namun sejak 2018 hingga 2019 ini, jumlah ASN yang melakukan perjalanan dinas baik dari Gorontalo maupun yang datang dari luar daerah berkurang.
ADVERTISEMENT
Meski sepi penumpang, pelayanan di Bandar Udara Djalaluddin Tantu tetap berjalan.
Kepala Bandara Djalaluddin Gorontalo, Power Sihaloho, saat memberikan keterangan pada awak media. (Foto: Burdu/banthayoid).
Meski sepi penumpang, aktivitas di bandara tetap berjalan maksimal. (Foto: Burdu/banthayoid).
Sejumlah petugas kebersihan terlihat membersihkan kawasan bandara. (Foto: Burdu/banthayoid).
Meski sepi penumpang, kebersihan kawasan bandara tetap menjadi prioritas utama. (Foto: Burdu/banthayoid).
Cafe yang berada di kawasan Bandara Djalaluddin Gorontalo, kosong melompong tanpa adanya pembeli. (Foto: Burdu/banthayoid).
Kenaikan tiket pesawat, masih menjadi alasan menurunnya penumpang yang berpergian. (Foto: Burdu/banthayoid) .
Pesawat Garuda Air, salah satu maskapai yang melayani penerbangan domestik. (Foto: Burdu/banthayoid)
Saat ini hanya terdapat sembilan pesawat dengan jumlah 18 penerbangan setiap hari. (Foto: Burdu/banthayoid)
Suasana bandar udara yang sepi tanpa adanya penumpang berseliweran menjadi hal yang kontras dengan kondisi pada umumnya. (Foto: Burdu/banthayoid)
Lahan parkir bandar udara Djalaluddin Gorontalo, yang kosong tanpa kendaraan. (Foto: Burdu/banthayoid)
Kawasan Kantor UPBU Djalaluddin Gorontalo. (Foto: Burdu/banthayoid)
----
Reporter : Burdu
Editor : Febriandy Abidin