Konten Media Partner

Gendang Sahur, Tradisi Bangunkan Sahur di Gorontalo

13 Mei 2019 2:29 WIB
clock
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi ratusan warga Kelurahan Talumolo, Kecamatan Dumbo Raya, Kota Gorontalo, saat berdendang sahur. Senin, 13/5. (Foto:Burdu/banthayoid)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi ratusan warga Kelurahan Talumolo, Kecamatan Dumbo Raya, Kota Gorontalo, saat berdendang sahur. Senin, 13/5. (Foto:Burdu/banthayoid)
ADVERTISEMENT
BANTHAYO.ID, GORONTALO – Guna mengisi kemeriahan bulan Ramadan 1440 Hijriah, ratusan pemuda yang berada di Kelurahan Talomolo, Kecamatan Dumbo Raya, Kota Gorontalo, menggelar tradisi "Gendang Sahur".
ADVERTISEMENT
Dari pantauan Banthayo.id, ratusan pemuda ini melakukan pawai berjalan seiring dengan membunyikan kentungan bambu.
Kelompok pemuda ini seirama membunyikan alat musik yang ada di tangannya, sambil mengelilingi rumah warga yang ada di kelurahan tersebut.
Sambil berdendang para pemuda ini berkeliling membangunkan warga untuk sahur. (Foto:Burdu/banthayoid)
“Kurang lebih pukul 02.30 kami sudah turun ke jalan untuk persiapan kegiatan gendang sahur ini," ungkap Risman, seorang peserta.
Risman sendiri menuturkan, kentungan bambu sudah ia siapkan dari jauh hari. Tidak perlu memakan biaya, ia mengaku membuat alat musik ini dengan sendirinya.
"Karena saya ingin ikut gendang sahur, jadi saya buat sebanyak-banyaknya. Dan ada juga beberapa yang saya kasih sama teman-teman yang ingin ikut,” jelasnya.
Iringan kentungan bambu yang disenandungkan dengan alat musik modern turut menyemangati rombongan dendang sahur mengelilingi rumah warga. Bunyi kentungan bambu tidak membuat masyarakat sekitar merasa terganggu, umumnya masyarakat sudah terbiasa dengan tradisi ini.
ADVERTISEMENT
"Ini saya rasa sangat baik, apalagi mengajak para anak muda supaya mereka bisa mempertahankan budaya yang sudah ada,” ungkap Alni, warga setempat yang sedang menyaksikan gendang sahur.
Seorang Budayawan Gorontalo, Sigit Pratama menjelaskan, tradisi membangunkan warga saat sahur hampir ada di seluruh daerah, dengan beragam nama. Alat musik yang digunakan pun berbeda-beda.
Namun di Gorontalo, selain membangunkan sahur, tradisi ini sebagai rasa syukur karena masih dipertemukan dengan bulan Ramadan.
Irama musik religi menemani warga berkeliling kampung. (Foto:Burdu/banthayoid)
"Tujuan lain memperkenalkan karya lokal masyarakat di sini," terang Sigit.
Tambahnya, tradisi ini sudah sering dilaksanakan masyarakat pada zaman dahulu, dengan tujuan membangunkan umat Muslim untuk bersantap sahur. Sehingga menjadi kewajiban bagi masyarakat di Gorontalo, khususnya para generasi muda.
Tradisi membangunkan sahur dengan kentongan bambu sudah dilakukan turun temurun oleh warga
“Ini sebagai upaya untuk melestarikan tradisi. Juga semangat syiar puasa meskipun dengan alat seadanya,” tutupnya.
ADVERTISEMENT
----
Reporter : Rahmat Ali
Editor : Febriandy Abidin