Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
BANTHAYO.ID, GORONTALO - Hiu paus kembali datang ke laut Sulawesi bagian selatan Provinsi Gorontalo, tepatnya di perairan Desa Botubarani, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. Cuaca yang panas tidaklah mengurungkan niat para wisatawan yang ingin melihat langsung ikan raksasa itu dari dekat.
ADVERTISEMENT
Fenomena musiman ini cukup banyak mengundang wisatawan yang sekadar ingin menghilangkan rasa penasarannya dengan ikan tersebut.
Hewan laut dengan nama latin rhyncodon typus ini kembali tampak di perairan Teluk Tomini wilayah Bone Bolango sejak beberapa hari yang lalu. Jumlahnya sekitar lima ekor.
Warga pun kembali menyediakan jasa sewa perahu sebagai pekerjaan sampingan untuk membantu pengunjung agar bisa menyaksikan langsung hewan besar dengan sisik menyerupai model polkadot tersebut.
"Saya melaut malam, berangkat jam setengah delapan malam dan balik lagi jam sembilan pagi," ujar Arfan, seorang warga di sana.
Hanya dengan membayar upah sekitar 80 ribu rupiah per tiga orang, pengunjung sudah bisa merasakan sensasi melihat dan bermain bersama hiu paus dari atas perahu.
ADVERTISEMENT
"Harga itu sudah termasuk biaya makanan hiu paus," ucap Arfan.
Warga membeli kepala udang di sebuah pabrik milik PT Sinar Ponula Deheto yang terletak di dekat lokasi tersebut. Untuk selanjutnya diberikan kepada pengunjung sebagai makanan hiu.
"Kita membelinya dengan harga 20 ribu," singkatnya.
Hiu paus terkadang enggan menampakkan dirinya di dekat pesisir pantai. Namun warga punya cara sendiri untuk mengundang kedatangan hiu paus, yaitu dengan memukul penggayung perahunya ke badan perahu sampai menghasilkan bunyi.
"Saya kurang tahu mengapa ikan itu suka dengan bunyi tersebut, namun sering kali ketika kita lakukan hal itu, ia sering datang," ungkapnya. "Pengunjung selalu ramai berdatangan pada akhir pekan," lanjutnya.
Cahyo (26), pengunjung asal Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo ini mengungkap, wisata hiu paus Botubarani dijadikan pilihan untuk menghabiskan akhir pekannya. Sebab menurutnya, wisata ini cukup menguji adrenalin para pengunjung.
ADVERTISEMENT
"Saya cukup khawatir terjatuh ke dalam air, apalagi saat ikan itu menabrak badan perahu. Tapi di situlah keseruannya," ungkap Cahyo.
Ia menambahkan bahwa ini adalah pengalaman pertamanya melihat hiu paus dari dekat.
"Sebelumnya hanya sering lihat unggahan orang di Facebook, sudah berapa kali berencana datang melihat hiu paus tapi selalu berhalangan," ungkap Cahyo.
Untuk biaya sewa perahu, ia mengatakan memang cukup mahal, namun untuk melampiaskan keinginannya dalam mewujudkan pengalaman pertamanya melihat ikan besar tersebut, sehingga dirinya tidak lagi mementingkan persoalan harga.
Jumlah hiu paus yang datang mendekati perahu pengunjung berbeda-beda. Dan waktu yang dibutuhkan untuk menunggu kedatangannya sekitar 20-30 menit.
"Saya tadi hanya melihat tiga ekor saja," pungkasnya.
Sementara itu Kepala Desa Botubarani, Irwan Lakoro yang ditemui di rumahnya mengatakan akan lebih berfokus pada masalah pembenahan model kepengurusannya.
ADVERTISEMENT
"Saya baru sekitar dua minggu menjabat, dan ke depannya saya akan menata kembali pengurusnya," ucap Irwan.
Dia menjelaskan, wisata tersebut akan dijadikan sebagai salah satu penyumbang pendapatan Desa Botubarani. Namun itu semua akan terwujud jika pengurusnya bekerja sesuai aturan.
Dalam kesempatan tersebut, dirinya menjelaskan di pantai tersebut, ada pengurus, nelayan, dan pemandu diving bagi pengunjung yang ingin bermain dengan hiu paus di dalam air. Sehingga dalam pembagian hasilnya harus dibuat seadil mungkin.
----
Reporter: Ikdal Amala