Imigrasi Kelas 1 Gorontalo Sebut Tidak Sembunyikan Data Pekerja Asing

Konten Media Partner
24 Juli 2020 12:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Provinsi Gorontalo, Irman Anwar, saat diwawancarai wartawan. Jumat, (24/7). Foto: Dok banthayoid (Fadhil Hadju)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Provinsi Gorontalo, Irman Anwar, saat diwawancarai wartawan. Jumat, (24/7). Foto: Dok banthayoid (Fadhil Hadju)
ADVERTISEMENT
GORONTALO - Kedatangan tenaga kerja asing (TKA) ke Provinsi Gorontalo yang akan bekerja di PLTU Tanjung Karang, Gorontalo Utara, ditolak oleh beberapa kalangan. Salah satu alasan penolakannya adalah karena data yang ditutup-tutupi. Untuk hal tersebut, pihak Imigrasi Kelas I Provinsi Gorontalo menyebut tidak ada data yang disembunyikan.
ADVERTISEMENT
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Provinsi Gorontalo, Irman Anwar, mengungkapkan bahwa di era keterbukaan informasi saat ini, segala informasi yang ada tidak ditutup-tutupi lagi.
“Untuk keterbukaan data TKA, kami siapkan itu. Supaya tidak ada lagi cerita ditutup-tutupi. Semua data harus terbuka, jelas dan tuntas. Semuanya diberikan,” ungkap Irman.
Terhadap pekerjaan PLTU tersebut, Irman berharap agar pekerjaannya bisa berjalan dengan baik. Karena menurutnya, listrik merupakan sumber daya yang sangat diperlukan oleh masyarakat.
“Dan nantinya listrik ini bukan hanya disuplai di Gorontalo, tapi di beberapa provinsi di sekitarnya,” ucapnya.
Saat ini ungkapnya, suplai listrik di Gorontalo berasal dari kapal listrik yang berasal dari Amurang, Sulawesi Utara.
“Kapal listrik itu hanya lima tahun. Jika itu habis masa aktifnya, dan PLTU ini belum selesai, siap-siap mati lampu,” ungkapnya.
Pihak Imigrasi Kelas I Provinsi Gorontalo menyebut tidak ada data yang disembunyikan. Foto: Dok banthayoid (Fadhil Hadju)
Ke depan pihaknya akan membentuk tim reaksi cepat. Sebutnya, jika nanti ada aduan atau masukan dari masyarakat atau pihak mana pun akan direspon cepat oleh tim yang akan dibentuk tersebut.
ADVERTISEMENT
“Selama ini ada aduan ini itu lambat, karena harus banyak yang dipenuhi. Tim reaksi cepat ini jawabannya. Jika nanti ada aduan itu, tim ini langsung respon, turun ke lapangan,” paparnya.
Terhadap data yang beberapa kalangan menyebut disembunyikan bahkan ditutup-tutupi, pihaknya membuat terobosan dalam hal informasi. Informasi akan dibuat dalam website Imigrasi.
Irman menjelaskan, untuk wilayah kerja Gorontalo akan ada menu kabupaten/kota. Jika nantinya dipilih kabupaten/kota itu, akan muncul data perusahaan yang ada. Jika diklik di nama perusahaan itu akan muncul data pekerjanya, termasuk pekerja asing. Dan jika diklik nama pekerja asing itu, akan muncul izin-izinnya.
“Ini jawaban kami atas banyaknya desas-desus yang mengatakan kami menutup-tutupi data,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Selain sebagai penyedia data perusahaan, website tersebut akan diisi dengan tempat pariwisata dan potensi alam yang ada di kabupaten/kota. Pihaknya akan bekerjasama dengan pemerintah daerah agar dapat memasukan potensi-potensi pariwisata itu dalam website.
“Website Imigrasi ini bukan cuma lokal yang lihat, tapi internasional. Karena orang asing itu, jika masuk di satu wilayah akan mencari informasi mengenai wilayah itu. Ini bagian dari usaha kami, fungsi Imigrasi sebagai fasilitator pembangunan ekonomi daerah,” terang Irman.
Kata Irman, website itu merupakan proyek besar yang akan membutuhkan waktu satu hingga dua bulan untuk membuatnya. Walaupun nantinya sudah ada, kata dia, pihaknya akan mengembangkan beberapa hal.
“Tujuannya untuk membuka informasi. Karena sekarang sudah ada undang-undang keterbukaan. Jadi sudah tidak ada lagi yang ditutup-tutupi,” ujarnya. Jumat, (24/7).
ADVERTISEMENT
-----
Reporter: Fadhil Hadju