Indahnya Danau Perintis, Hasil Gotong Royong Warga Desa Huluduotamo

Konten Media Partner
6 April 2019 16:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Danau perintis salah satu peninggalan sejarah hasil gotong royong masyarakat pasca kemerdekaan. Kini menjadi objek wisata yang berada di Desa Huluduotamo, Kecamatan Suwawa , Kabupaten Bone Bolango. (Sabtu, 06/3/. Foto : Burhan Undu/banthayoid)
BANTHAYO.ID – Danau Perintis adalah salah satu objek wisata yang banyak dikunjungi wisatawan. Danau yang terletak di Desa Huluduotamo, Suwawa, Kabupaten Bone Bolang, Gorontalo itu, merupakan jejak sejarah masyarakat setempat pasca kemerdekaan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Danau air tawar ini memiliki luas enam hektare dan berbentuk cekungan. Danau Perintis sengaja dibendung oleh masyarakat untuk menampung air bagi pengairan sawah warga. Inisiatif itu lantaran wilayah di sana mengalami krisis air berkepanjangan.
“Ini hasil pekerjaan tangan manusia. Saat itu warga secara gotong royong membuat danau itu sebisa mungkin dengan tujuan hanya menjadi cadangan air sawah, jika musim kemarau tiba,” ungkap Amir, warga setempat, Sabtu (6/4).
Berlokasi di kaki Gunung Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango, danau mungil itu semakin dikenal masyarakat sebagai objek wisata. Apalagi setelah pemerintah setempat melakukan pembenahan di danau tersebut.
Camat Suwawa, Acril Babyonggo, menyebut suasana di Danau Perintis pun dimanfaatkan pemerintah untuk melaksanakan pertunjukan seni maupun budaya.
ADVERTISEMENT
"Biasanya sejumlah pegiat lingkungan melakukan penanaman pohon disekitar danau. Juga untuk menarik minat wisatawan, sering diadakan lomba dayung perahu di danau tersebut,” ujar Camat Suwawa, Acril Babyonggo, Sabtu (6/4).
Untuk mengunjungi tempat Danau Perintis, tak usah takut kantong jebol. Alasannya, pengunjung tidak akan dipungut biaya untuk masuk ke danau ini.
Namun jika ingin menaiki wahana rakit bambu yang didorong mesin tempel dan juga delman air, pengunjung hanya perlu mengeluarkan uang Rp 5000.
“Ini adalah aset sejarah masyarakat Kecamatan Suwawa. Waktu itu para pejuang yang di nahkodai Nani Wartabone, sering melaksanakan rapat di sini untuk mengatur strategi melawan penjajah Belanda. Dengan nilai sejarah itulah kami memprioritaskan peningkatan potensi wisata yang ada di Danau Perintis,” ujar Acril .
ADVERTISEMENT
Para pengunjung juga bisa menikmati udara segar serta keunikan beberapa burung mandar batu yang sedang mencari makan di semak berair.
Wahana Delman Air yang ditarik menggunakan Mesin, Siap Membawa Pengunjung berkeliling Danau Perintis. (Foto : Burhan Undu/banthayoid)
Seiring waktu, Danau Perintis kerap dikunjungi masyarakat luar kota untuk sekadar memancing.
Saat sore hari, banyak juga muda-mudi yang menikmati keindahan Danau Perintis di sepanjang pinggir danau.
Acril menjelaskan kelestarian danau ini tetap dijaga agar nantinya bisa memberi manfaat bagi masyarakat. Terutama sumber pengairan pertanian, hidrologi, dan pariwisata.
Dari pantauan banthayo.id, Danau Perintis telah resmi sebagai objek wisata. Keindahan danau itu semakin baik dengan tambahan spot yang menarik untuk berswafoto.
Danau Perintis yang Berada di Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, terus di Kembangkan Pemerintah. (06/3/. Foto : Burhan Undu/banthayoid/
Masyarakat setempat dan pemerintah telah membuat tanda pengenal danau yang disertai sejarahnya. Hal itu bertujuan menambah pengetahuan pengunjung.
ADVERTISEMENT
"Kini kondisi danau sudah semakin baik dari sebelumnya, karena selalu dibersihkan. Masyarakat setempat sangat senang karena bisa memikat kembali para wisatawan untuk berkunjung,” ungkap Acril.
-----
Reporter : Rahmad Ali
Editor : Febriandy Abidin