Kala Warga Gorontalo Sambut Lebaran Ketupat dengan Dodol dan Nasi Bulu

Konten Media Partner
11 Juni 2019 19:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tugu Ketupat yang berada di Simpang Empat Jalan Trans Sulawesi, menjadi simbol perayaan tradisi ketupat di Gorontalo. Selasa, (11/6). Foto : Burdu/banthayoid
zoom-in-whitePerbesar
Tugu Ketupat yang berada di Simpang Empat Jalan Trans Sulawesi, menjadi simbol perayaan tradisi ketupat di Gorontalo. Selasa, (11/6). Foto : Burdu/banthayoid
ADVERTISEMENT
BANTHAYO.ID, GORONTALO - Sejumlah warga di Desa Yosonegoro, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo, mulai mempersiapkan makanan untuk disajikan di Lebaran Ketupat pada Rabu (13/6).
Ribuan ketupat disiapkan warga dalam menyambut Lebaran Ketupat. (Foto : Burdu/banthayoid)
Nasi bulu dan dodol menjadi makanan utama untuk disajikan. Harun Tahir (36), seorang keturunan Jawa Tondano (Jaton), mengatakan nasi bulu dan dodol adalah ciri khas yang biasa disajikan saat perayaan Lebaran Ketupat.
Pedagang Bambu di Desa Pone Kecamatan Limboto Barat, ramai diserbu pembeli. (Foto : Burdu/banthayoid)
"Persiapannya dimulai tiga hari sebelum perayaan Lebaran Ketupat, karena setiap tahun sudah menjadi tradisi masyarakat di sini untuk menyiapkan nasi bulu dan dodol saat menyambut tamu," ujarnya.
Selain bambu, Daun Lontar (daun woka) yang digunakan untuk membungkus dodol, juga banyak diburu warga. (Foto : Burdu/banthayoid)
Warga pun nampak antusias menyambut Lebaran Ketupat, salah satunya ialah Ikbal Adam (41). Ia terlihat sedang menyiapkan bambu, janur, dan daun woka yang akan digunakan untuk membuat ketupat dan dodol.
Dodol Ketan menjadi salah satu kuliner favorit masyarakat keturunan Jawa Tondano. (Foto : Burdu/banthayoid)
"Bambu disiapkan dari awal karena nantinya banyak masyarakat yang ingin membuat nasi bulu pada perayaan ketupat," katanya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo, Nancy Lahay, mengatakan di daerahnya ada beberapa lokasi yang menjadi pusat perayaan ketupat.
Seorang warga Desa Reksonegoro yang tengah membuat Dodol Ketan. (Foto : Burdu/banthayoid)
Namun untuk Provinsi Gorontalo dipusatkan di Kecamatan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara. Dalam perayaan kali ini kawasan tersebut menyiapkan 40 ribu ketupat.
Daun Lontar (daun woka) dibersihkan sebelum digunakan untuk membungkus Dodol Ketan. (Foto : Burdu/banthayoid)
"Perayaan ketupat di Gorontalo sendiri sudah menjadi tradisi masyarakat, nantinya ini akan menjadi promosi bagi Provinsi Gorontalo. Dengan jumlah ketupat ini bisa meraih rekor muri dan bisa diperkenalkan di kalangan luas," tutup Nancy.
Karena di buat dari bahan alami, Dodol Ketan hasil buatan warga Desa Reksonegoro mampu bertahan selama dua minggu, (Foto : Burdu/banthayoid)
----
Reporter : Rahmat Ali
Editor : Febriandy Abidin