Kisah Unik 'Wapili', Kue Khas Gorontalo

Konten Media Partner
9 Maret 2020 14:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kue Wapili khas Gorontalo. Senin, (9/3). Foto: Dok Rahmat Ali.
zoom-in-whitePerbesar
Kue Wapili khas Gorontalo. Senin, (9/3). Foto: Dok Rahmat Ali.
ADVERTISEMENT
BANTHAYO.ID, GORONTALO – Kue satu ini dikenal oleh masyarakat Gorontalo dengan sebutan "wapili". Kue ini sering menjadi sajian di setiap acara-acara besar keluarga, juga kegiatan pemerintahan. Namun, dibalik namanya, kue wapili itu menyimpan cerita unik yang belum banyak diketahui orang.
ADVERTISEMENT
Saya menemui Hasan Ibrahim, seorang sejarawan Kota Gorontalo. Ia bercerita, kue wapili merupakan camilan sejak zaman perang dunia pertama. Kue tersebut merupakan kekayaan kuliner yang bermotif khas kebudayaan Inggris dengan berbahan baku coklat. Namun, sekutu Belanda menyebutnya kue "waffle".
“Oleh orang Eropa menyebutnya waffle, yang diambil dari bahasa Belanda yang berarti sarang lebah,” kata Hasan, Senin (9/3).
Kue Wapili khas Gorontalo. Senin, (9/3). Foto: Dok Rahmat Ali.
Kue waffle menjadi favorit bagi kalangan bangsawan Belanda yang sering disajikan saat mereka berada di Gorontalo saat itu. Saking terkenalnya, masyarakat pribumi Gorontalo perlahan-lahan mulai melirik dan mengadopsi kue itu, serta merepresentasikan kembali dengan menggunakan bahan-bahan lokal Gorontalo.
“Dahulu bahan-bahan seperti coklat untuk membuat waffle masih jarang sekali ditemukan. Jadi, orang Gorontalo membuat waffle dari tepung, gula merah, santan, dan telur,” jelasnya.
Kue Wapili khas Gorontalo. Senin, (9/3). Foto: Dok Rahmat Ali.
Ungkapnya, dengan percobaan masyarakat Gorontalo saat itu, kue tersebut jadi dibuat. Yang bentuknya serupa dengan kue waffle khas Inggris. Hanya saja, bahan baku pembuatan kue berbeda.
ADVERTISEMENT
“Teksturnya pun hampir sama dengan kue waffle, namun kue wapili mempunyai tekstur yang sedikit lebih lembut. Rasanya juga manis. Karena terdapat campuran gula merah di dalamnya. Itu juga yang mengakibatkan warnanya menjadi kecokelatan yang persis seperti waffle,” ujar Hasan.
Kue Wapili khas Gorontalo. Senin, (9/3). Foto: Dok Rahmat Ali.
Setelah itu, Belanda sempat mencurigai warga pribumi. Mereka diduga mencuri kue waffle milik Belanda yang mereka simpan di dalam markas, karena kua itu sama persis. Sehingga sempat terjadi kekacauan yang membuat tentara Belanda menangkap para pribumi beserta kue buatan mereka.
“Setelah ditangkap, Belanda mencicipi kue buatan pribumi itu. Setelah dimakan, ternyata bahannya berbeda. Kemudian mereka dilepaskan. Sejak saat itu masyarakat Gorontalo menamainya kue wapili,” tutup Hasan.
-----