Masjid Walima Emas di Gorontalo, Keindahan Berpadu Nuansa Religi

Konten Media Partner
28 April 2019 18:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Berjejer kalender Hijriah di depan pintu masuk masjid kubah emas, yang berada di Desa Bongo, Kecamatan Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo. Minggu, 28/4/. ( Foto : Burdu/banthayoid)
zoom-in-whitePerbesar
Berjejer kalender Hijriah di depan pintu masuk masjid kubah emas, yang berada di Desa Bongo, Kecamatan Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo. Minggu, 28/4/. ( Foto : Burdu/banthayoid)
ADVERTISEMENT
BANTHAYO.ID - Dibangun pada ketinggian 250 kaki di atas permukaan laut, Masjid Walima Emas menawarkan pemandangan indah bagi pengunjung yang datang ke lokasi tersebut.
ADVERTISEMENT
Masjid yang dibangun pada tahun 2008 dan diresmikan pada 12 Desember 2012, tepat pukul 12.00 siang, itu terletak di pegunungan yang ada di Desa Bongo, Kecamatan Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo.
Jika ingin menikmati pemandangan dari ketinggian dengan nuansa religi, maka Masjid Walima Emas menjadi salah satu tempat yang harus dikunjungi. Untuk menuju ke sana, jika dari perkampungan, maka kita akan menempuh rute yang menanjak dengan jarak sekitar 500 meter.
Suara mesin kendaraan dan tekanan udara yang ada di ketinggian akan membuat telinga kita berdengung. Untuk mencegah hal itu, kita hanya perlu menguap atau mengunyah saja.
Kubah emas yang menjadi ikon masjid. ( Foto : Burdu/banthayoid)
Namun, rasa lelah perjalanan akan terbayar kala melihat bentuk megah Masjid Walima Emas. Dari sana, kita juga dapat melihat pemandangan deretan rumah warga Desa Bongo dan perahu nelayan yang dilabuhkan di pesisir pantai. Dijamin pemandangan ini akan memanjakan mata setiap pengunjung yang datang ke tempat tersebut.
ADVERTISEMENT
Tempat itu juga terdapat beberapa spot untuk melakukan swafoto serta deretan nama bulan dalam penanggalan Hijriah yang berukuran besar yang ada di kiri dan kanan tangga menuju masjid. Latar belakang masjid dengan kubah yang berwarna keemasan cocok untuk menambah koleksi swafoto media sosial kita.
Menurut salah satu pengelola, Marten Mantali, tempat itu juga sering dijadikan lokasi foto pre-wedding. "Banyak anak muda yang sering melakukan (pemotretan) pre-wedding di sini,” katanya, Minggu (28/4).
Tempat itu juga, lanjutnya, akan ramai dikunjungi saat hari libur dan hari-hari besar Islam, seperti perayaan Maulid Nabi. Bagi para pengunjung yang datang ke tempat itu cukup membayar Rp 5.000 sebagai uang masuk sekaligus parkir.
Salah satu spot berswafoto yang dapat ditemui di masjid kubah emas. ( Foto : Burdu/banthayoid)
Sementara itu, salah satu pengunjung, Ikbal Pana, mengungkapkan untuk menuju ke lokasi harus melewati rute yang menanjak dan itu cukup sulit dilalui. Namun, ia mengaku bahwa lelahnya tak berbuah sia-sia. “Terbayarkan dengan pemandangan di tempat ini,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Ikbal yang berasal dari Kabupaten Boalemo itu sengaja datang berkunjung ke sana untuk berwisata religi. Ia penasaran dan ingin melihat langsung Masjid Walima Emas.
"Selain pemandangannya bagus, masjid ini juga unik dengan kubah emas yang dihiasi kolombengi,” ungkapnya.
Selain Masjid Walima Emas, ada beberapa tempat yang bisa dikunjungi di desa wisata religi, di antaranya adalah Pantai Dulanga dan taman wisata religi Bubohu.
Pemandangan yang bisa dilihat dari puncak masjid kubah emas. ( Foto : Burdu/banthayoid)
Saat memasuki desa itu, pengunjung akan menemui ornamen kolombengi, yakni penganan khas yang disajikan saat perayaan maulid Nabi Muhammad SAW yang terpasang di setiap jalan yang ada di desa itu. Kolombengi juga menjadi ciri khas dari desa tersebut.
-----
Reporter: Renal Husa
Editor: Febriyandi Abidin